Dahsyat, Mortir 400 Kg Meledak di Sleman, Serpihan Terlempar Hingga 1 Km

Mortir seberat nyaris setengah ton itu sempat sulit dihancurkan dan hari kedua baru berhasil diledakkan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 12 Agustus 2025 | 18:32 WIB
Dahsyat, Mortir 400 Kg Meledak di Sleman, Serpihan Terlempar Hingga 1 Km
Petugas berwajib memungut serpihan besi yang diduga dari lontaran ledakan mortir di jalanan Cangkringan, Sleman, Selasa (12/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Tim penjinak bom (Jibom) Gegana Brimob Polda DIY melanjutkan proses disposal mortir raksasa yang ditemukan terpendam di halaman rumah warga Ngemplak, Sleman.

Proses yang dimulai sejak pagi hingga siang tadi setidaknya sudah ada dua ledakan yang dilakukan.

Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, dua kali ledakan itu terdengar pada pukul 11.33 WIB dan 12.24 WIB. Namun pada ledakan kedua, suara dentuman terdengar jauh lebih keras daripada sebelumnya.

"Iya tadi yang kedua suara ledakan keras, paling keras kayaknya itu," ucap Hari seorang warga Cangkringan, Sleman, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga:4 Ledakan Gagal Hancurkan Mortir di Sleman, Warga Diimbau Mengungsi untuk Peledakan Lanjutan

Saking kerasnya ledakan itu, Hari bilang serpihan besi yang diduga berasal dari bom turut terlempar ke udara. Radius lemparan pun diperkirakan sekitar 1 kilometer dari titik disposal.

"Paling gede ya yang ledakan terakhir. Ini warga pada keluar karena kaget. Ada kayaknya entah apa yang terlempar sampai jalanan," ungkapnya.

Adapun persiapan disposal mortir seberat 400 kilogram itu sudah dilaksanakan sejak pagi. Petugas kepolisian bersama TNI dan warga setempat turut berjaga di sekitar lokasi.

Beberapa akses jalan menuju lokasi pelaksanaan disposal di Padukuhan Besalen, Glagaharjo, Sleman pun sempat ditutup dan dialihkan.

Selain itu, pada radius aman yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi disposal telah dipastikan steril dari warga.

Baca Juga:Humanis, Ini Strategi Yayasan Literasi Desa Tumbuh, LPA Klaten, dan UNICEF Perangi Terorisme

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib terkait proses disposal mortir tersebut apakah sudah berhasil atau belum.

Diketahui upaya disposal mortir gagal dilakukan meski sudah melakukan empat kali ledakan pada Senin (11/8/2025) siang hingga petang.

Mortir seberat nyaris setengah ton itu masih belum berhasil dihancurkan.

Dentuman pertama terdengar pada pukul 16.12 WIB kemarin, disusul ledakan kedua pukul 16.35 WIB, ketiga pukul 16.53 WIB, dan terakhir pukul 17.08 WIB.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, mengungkap bahwa empat kali upaya disposal pada sore hingga petang tadi belum berhasil memicu peledakan sempurna.

"Sudah dilakukan disposal tadi 4 kali namun belum mendapatkan hasil," kaya Edy saat ditemui wartawan di Kalurahan Glagaharjo, Senin (11/8/2025).

Temuan Diduga Mortir

Sebelumnya diberitakan sebuah benda diduga mortir ditemukan di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman. Benda tersebut ditemukan warga saat mencangkul tanah di halaman rumah.

Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun. Penemuan benda diduga mortir itu diketahui pada Minggu (10/8/2025) sekira pukul 16.50 WIB.

"Penemuan benda diduga peluru mortil pada hari Minggu (10/8/2025) pukul 16.50 WIB di halaman rumah milik Muhammad Mahmud Abdul Karim," kata Salamun saat dikonfirmasi, Senin (11/8/2025).

Disampaikan Salamun, benda diduga mortir itu ditemukan warga pada saat menggali tanah dengan alat cangkul. Saat menggali cangkul warga membentur benda keras sehingga menimbulkan suara benturan.

"Kemudian terlihat sebuah benda menyerupai sebuah peluru mortir," ucapnya.

Mendapati hal itu, selanjutnya wargamenghubungi pihak Kepolisian Polsek Ngemplak untuk penindakan lebih lanjut.

Jajaran kepolisian yang datang tak lama setelah mendapat laporan langsung mengamankan TKP dengan pemasangan police line.

Kemudian melakukan menggali keterangan dari para saksi dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat serta Jibom Gegana Polda DIY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak