Tiga Warna, Satu Meja: Hotel Tentrem Yogyakarta Sukses Perkuat Diplomasi Prancis dan Indonesia

Michelin Star Dinner - Three Colors, One Table lebih dari perjamuan mewah yang dipersembahkan Hotel Tentrem Yogyakarta bersama Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.

Muhammad Ilham Baktora | Yulia Rosdiana Putri
Kamis, 09 Oktober 2025 | 22:27 WIB
Tiga Warna, Satu Meja: Hotel Tentrem Yogyakarta Sukses Perkuat Diplomasi Prancis dan Indonesia
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone bersama para chef dan Corporate GM Hotel Tentrem (Suara.com/Rosdiana)
Baca 10 detik
  • Chef asal Prancis meracik menu khas paduan budaya Jogja dan Prancis
  • Menggunakan konsep tiga warna satu meja
  • Ada olahan bebek dan burung dara yang dipamerkan dalam masakan tersebut

SuaraJogja.id - "Chef [Andrée Rosier] yang memilih hotelnya, bukan kedutaan," tutur Corporate General Manager Hotel Tentrem Group, Christoporus Yulianto mengawali perbincangannya dengan Suarajogja.

Tepat di dalam keheningan Eboni Bar & Lounge, Christoporus Yulianto mengungkap rahasia di balik terpilihnya Hotel Tentrem Yogyakarta sebagai tuan rumah perjamuan spesial yang mempertemukan koki andalan Indonesia dan Prancis, Michelin Star One Chef/Cheffe Andrée Rosier.

Citra yang dimiliki Hotel Tentrem Yogya dalam mengolah cita rasa lokal tampaknya berhasil memenangkan hati Rosier. Bahkan pemilik restoran Le Rosiers tersebut yang memilih sendiri Hotel Tentrem Yogyakarta sebagai tempat berlabuh dan bertarung di dapur.

"Kita [Hotel Tentrem] terpilih dalam waktu kurang dari satu bulan. Kita bersyukur kembali terpilih (seperti tahun lalu). Awalnya terus terang, kita tidak terlalu tahu siapa yang menentukan. Kami mengira yang menentukan adalah kedutaan. Kalau kedutaan kan di Jogja, kerja sama [dengan hotel] kan banyak," terang Christoporus Yulianto.

Baca Juga:Tentrem Cultural Week Digelar Tiga Hari di Jogja, Catat Rangkaian Acaranya!

Sebelumnya, Hotel Mandarin Oriental di Jakarta dan Hotel Mariott Hotel menjadi tempat perlabuhan Rosier sebelum beranjak ke Yogyakarta.

"Tapi ternyata ketika nominasi [hotel] diusulkan, Chef-nya [Rosier] sendiri yang memilih hotel mana yang sesuai. Jadi bukan kedutaan [yang menentukan]. Kedutaan hanya mengkurasi hotel man saja yang bisa diusulkan," tegasnya kemudian.

(dari kiri) Chef Steve Tanudharma, Chef Sky Lee, Cheffe Andrée Rosier, Dubes Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, Corporate GM Hotel Tentrem Group Christoporus Yulianto, Asisten Direksi IFI Yogyakarta Inta Fitrita Devi (Suara.com/Rosdiana)
(dari kiri) Chef Steve Tanudharma, Chef Sky Lee, Cheffe Andrée Rosier, Dubes Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, Corporate GM Hotel Tentrem Group Christoporus Yulianto, Asisten Direksi IFI Yogyakarta Inta Fitrita Devi (Suara.com/Rosdiana)

Mengapa Hotel Tentrem Yogyakarta?

Mengapa Hotel Tentrem Yogyakarta menjadi satu pertanyaan menarik untuk diulik lebih lanjut.

Apalagi kedatangan Rosier tidak sekadar sebuah petualangan baru, melainkan menentukan langkah diplomasi dan nasib besar relasi antara Prancis dan Indonesia ke depannya.

Baca Juga:Lebih dari Sekedar Pesta Rasa, Tentrem Cultural Week Angkat Kearifan Lokal Yogyakarta

Melalui pernyataannya, Rosier mengaku pertama kali ke Indonesia, termasuk ke Yogyakarta. Kunjungan kali pertama ke Pasar Beringharjo dan Ngasem pun terpatri di pikiran, membawakan ilham kepada Rosier untuk menciptakan menu baru dari rempah-rempah yang ditemui.

Namun kembali lagi, 'mengapa Hotel Tentrem Yogyakarta yang dipilih Rosier' dari antara hotel-hotel prestisius lainnya yang ada di kota budaya ini?

Pilihan Rosier kemungkinan besar dilatarbelakangi dengan citra Hotel Tentrem Yogyakarta dalam mengolah cita rasa.

Konsistensi dalam memperkenalkan bahan-bahan lokal serta didukung kreativitas yang terkadang bikin geleng kepala benar-benar membuahkan hasil.

"Melalui perwakilan kedutaan, dari Institut français d'Indonésie [IFI] Yogyakarta, secara spesifik mungkin Chef Rosier itu tertarik dengan bagaimana Tentrem itu mengolah kuliner. Kami sudah dikenal sebagai hotel yang sangat konsisten dengan local food yang terus kami jaga," tutur Christoporus.

"Kami juga terus melakukan inovasi, tidak hanya dalam makanannya, tapi juga event-nya juga inovatif. Event-nya yang mendatangkan kuliner lokal (UMKM) ke restoran di hari-hari tertentu. Kita sangat kuat untuk faktor tersebut. Karena Michelin Star ini tentunya sangat kuat (juga) dalam menonjolkan identitas kuliner mereka," lanjutnya.

Chef Michelin Star 1, Cheffe Andrée Rosier dalam konferensi pers Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table di Hotel Tentrem Yogyakarta (Suara.com/Rosdiana)
Chef Michelin Star 1, Cheffe Andrée Rosier dalam konferensi pers Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table di Hotel Tentrem Yogyakarta (Suara.com/Rosdiana)

Three Colors, One Table: Tiga Warna, Satu Meja

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone menyatakan bahwa Pekan Gastronomi Perancis ke-3 yang mendatangkan Chef Michelin Star seperti Cheffe Rosier adalah strategi diplomasi halus (soft diplomacy) antara Indonesia dan Prancis.

"[Pekan] Gastronomi ini kami harapkan bisa mempererat hubungan antara Prancis dan Indonesia. Langkah ini sekaligus bentuk soft diplomacy yang berpotensi meciptakan kesempatan baru dengan mendatangkan turis. Kami ingin mempertemukan para profesional [di Indonesia dan Prancis] pada bidangnya [kuliner]," ujar Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, di Hotel Tentrem Yogyakarta pada Senin, 6 Oktober 2025 kepada Suara Jogja.

"Kami ingin mengembangkan kerja sama tersebut dengan kota Yogyakarta yang menjadi jantungnya budaya Jawa," sambungnya kemudian.

Apa yang diharapkan oleh Penone kemudian disambut dengan baik oleh Hotel Tentrem Yogyakarta, baik dari segi konsep acara maupun promosi.

Bukan soal harga, bagaimana cara Tentrem mempromosikan perjamuan mewah yang melibatkan Rosier ini patut diacungi jempol. Satu di antaranya adalah konsep 'Three Colors, One Table' atau bisa diartikan sebagai Tiga Warna, Satu Meja.

Chef Steve Tanudharma terkait menu kolaborasi dengan Chef Sky Lee dan Cheffe Andrée Rosier dalam Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table (Suara.com/Rosdiana)
Chef Steve Tanudharma terkait menu kolaborasi dengan Chef Sky Lee dan Cheffe Andrée Rosier dalam Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table (Suara.com/Rosdiana)

'Three Colors, One Table' lebih dari sekadar menyatukan tiga warna bendera Prancis, yaitu biru, putih, dan merah. Kepada Suarajogja, tiga warna tersebut dipertemukan dalam konsep yang lebih memikat.

Kepada Suara Jogja, Adventa Pramushanti sebagai PR Manager Hotel Tentrem Yogyakarta menerangkan bahwa masing-masing warna memiliki arti, mewakili chef yang berbeda, serta mahakarya yang akan dipersembahkan dalam satu meja yang sama.

Bersama Chef Rosier, Tentrem mempersembahkan dua chef andalan mereka, yaitu Chef Sky Lee, Corporate Executive Chef dari Hotel Tentrem yang didatangkan dari Semarang dan Chef Steve Tanudharma sebagai Executive Chef dari Hotel Tentrem Yogyakarta.

"Biru itu mewakili masakan Prancis [Chef Rosier], putih mewakili masakan Indonesia [Chef Steve], dan merah mewakili masakan Tionghoa [Chef Sky Lee]," ungkap Avdenta Pramushanti.

Selain itu, bila menilik promosi yang dilakukan Tentrem melalui media sosial, masing-masing warna pun menyertakan makna berbeda.

Biru menyimbolkan elegansi, yang memang dekat dengan masakan Prancis, terutama dari segi penampilan. Kemudian ada putih yang menyimbolkan kemurnian yang tidak dimungkiri tepat bila mewakili masakan Indonesia serta merah yang bermakna passion, warna yang tidak bisa dipisahkan dari masakan-masakan Tionghoa.

Ketiga warna tersebut kemudian dipersembahkan dalam satu meja yang sama, tepat di Restoran Kayu Manis, Hotel Tentrem Yogyakarta pada Senin, 6 Oktober 2025 malam. Selain mereka yang melakukan reservasi, tamu undangan seperti Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara turut menikmati persembahan 'Three Colors, One Table) dari Hotel Tentrem Yogyakarta bersama Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia tersebut.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone dalam konferensi Pers 'Three Colors, One Table' (Suara.com/Rosdiana)
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone dalam konferensi Pers 'Three Colors, One Table' (Suara.com/Rosdiana)

Prancis dan Indonesia: Harmoni dalam Gastronomi

Satu lagi rahasia yang diungkap oleh Hotel Tentrem Yogyakarta, di balik suksesnya harmoni '– Three Colors, One Table', yaitu penyesuaian.

Christoporus Yulianto menjelaskan bahwa Chef Rosier tetap lah penentu menu yang utama.

Keputusan Tentrem meminta bahan-bahan yang digunakan Rosier dikirimkan terlebih dahulu adalah pilihan yang tepat.

Sebab melalui cara tersebut, Chef Sky Lee dan Chef Steve Tanudharma bisa menentukan mahakarya-mahakarya mereka yang bisa disandingkan dalam satu harmoni dengan milik Chef Rosier.

Menurut Chef Rosier, yang dimaksud dengan 'Tiga Warna, Satu Meja' adalah mempersembahkan identitas masing-masing yang membangun satu harmoni.

"Kami berusaha membangun harmoni dengan merepresentasikan menu personal kami," kata Rosier kepada Suara Jogja.

Chef Sky Lee, sang master masakan Tionghoa pun menegaskan bila masakan peranakan adalah masakan dengan style yang paling tengah, antara Prancis dan Indonesia (lokal). 

"Masakan peranakan itu adalah bagian yang paling tengah," ujar Chef Sky Lee.

Sisi lain, Chef Steve menambahkan bahwa ia dan Chef Sky sebagai tuan rumah telah melakukan persiapan dengan matang. Bersama-sama mereka mempelajari bahan masakan Rosier sehingga karya yang akan mereka siapkan tidak merusak milik sang Michelin Star.

"Kami memilih menu Indonesia yang mengikuti menu Chef Rosier. Fokus utama tetap pada masakan Prancis," tegas Chef Steve.

Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table dibuka dengan minuman herbal asal Indonesia, yang dinamai dengan Kirana. Minuman tersebut berupa mocktail dengan campuran bunga lawang. Minuman tersebut ditemani oleh sate kelapa udang dan karedok.

Sementara menu utama mempertemukan bebek olahan Chef Rosier dengan burung dara yang dimasak dengan kepala khas peranakan.

Belum berhenti di sana, para tamu undangan yang spesial akan dimanjakan dengan nikmatnya dawet ayu panna cotta yang dihiasi nangka. Dawet ayu mewakili minuman khas lokal dan panna cotta mewakili dessert khas Eropa.

Keberhasilan makan malam ini tidak hanya kabar baik Hotel Tentrem Yogyakarta sebagai tuan rumah, namun sekaligus bagi masa depan diplomasi Prancis dan Indonesia.

Sebagaimana dinyatakan oleh Fabien Penone, filosofi yang mempertemukan Prancis dan Indonesia tak lain adalah budaya, termasuk gastronomi, pertemuan budaya dan makanan.

Michelin Star Dinner – Three Colors, One Table merupakan rangkaian dari Pekan Gastronomi Prancis pada 1-13 Oktober 2025. Pekan ini juga dimeriahkan dengan pemutaran film, pembuatan komik, sampai Cooking Contest yang digelar di SMKN 2 Bopkri Yogyakarta pada Sabtu, 11 Oktober 2025 mendatang. Au Revoir!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini