- Kasus kecelakaan kereta api yang menewaskan tiga orang masih didalami polisi
 - Kendaraan yang dihantam kereta langsung masuk ke jalur kereta karena palang pintu tidak ditutup
 - Warga yang mengetahui palang tak tertutup melihat jelas kecelakaan tersebut
 
SuaraJogja.id - Kecelakaan maut antara kereta Bangunkarta dan sejumlah kendaraan di perlintasan Prambanan, Sleman, Selasa (4/11/2025) pagi, menyisakan dugaan kelalaian di lapangan.
Warga sekitar yang berada di lokasi saat insiden mengaku melihat palang pintu tak tertutup saat kereta hendak melintas dari arah timur.
Salah satu saksi mata, Yesi (26), mengatakan bahwa kereta sudah membunyikan klakson panjang sesaat sebelum lewat di perlintas tersebut.
Namun, menurutnya, palang rel sisi barat justru tidak turun seperti seharusnya.
Baca Juga:Sehari Dua Kali: Kecelakaan Maut di Rel KA Yogyakarta, KAI Fokus Pendampingan Korban
"Kejadianya dari arah timur kereta sudah klakson terus. Nah saya lihat arah barat itu palangnya nggak ditutup, palang kereta masih dibuka tapi suaranya enggak ada, terus ternyata rusak," kata Yesi, Selasa (4/11/2025).
Ketika itu, mobil berwarna merah melaju dari arah utara hendak menyebrang ke selatan bersama sejumlah motor di belakangnya.
"Terus kalau saya lihat dari arah utara itu ada mobil merah belakangnya ada motor. Nah itu langsung kejadian [kereta] nabrak gitu saja," tuturnya.
Polisi dan PT KAI Selidiki
Terpisah, Kapolsek Prambanan Sleman, Kompol Dede Setiyarto, menegaskan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut bersama PT KAI terkait penyebab pasti insiden tersebut.
Baca Juga:Tabrakan Kereta Api vs Mobil dan Motor di Prambanan, 3 Orang Tewas
Penyelidikan itu tak luput untuk mengusut kondisi palang dan sistem peringatan di lokasi perlintasan kereta tersebut.
"Kronologis kejadian kami masih mendalami penyebab terjadinya laka kereta api, yang pasti kami masih kerja sama dengan PT KAI untuk menelusuri penyebab kejadian laka kereta api," kata Dede.
Disampaikan Dede, pihaknya belum bisa memastikan posisi palang pintu pada saat kejadian.
"Saya kurang tahu, karena yang pasti kita masih dalami proses apakah posisi palang nutup atau tidak, kita masih dalami," ujarnya.
Senada, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan pemeriksaan masih dilakukan untuk mengungkap kepastian penyebab kecelakaan.
"Untuk kronologis lengkapnya dan juga penyebabnya kami masih menunggu pemeriksaan resmi nanti akan kami informasikan kemudian," ucap Feni.