Kota Jogja Segera Perbanyak Titik Sekolah Lansia, Dorong Kemandirian Warga Lanjut Usia

Pemkot Yogya perluas Sekolah Lansia (6 jadi 15 titik pd 2026) utk tingkatkan kemandirian, kebugaran, & cegah penurunan kognitif lansia. Ada kurikulum S1-S3.

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 26 November 2025 | 21:50 WIB
Kota Jogja Segera Perbanyak Titik Sekolah Lansia, Dorong Kemandirian Warga Lanjut Usia
Kegiatan sekolah lansia yang telah diselenggarakan di Kota Yogyakarta. (Dok: Pemkot Yogyakarta).
Baca 10 detik
  • DP3AP2KB Yogyakarta berencana memperluas Sekolah Lansia dari enam menjadi lima belas titik pada tahun 2026.
  • Sekolah Lansia memiliki kurikulum berjenjang (S1, S2, S3) fokus pada kemandirian dan kesehatan lansia.
  • Tujuan utama program ini adalah menjaga kemandirian dan kebahagiaan lansia, bukan peningkatan ekonomi semata.

SuaraJogja.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta bakal memperluas cakupan Sekolah Lansia di wilayahnya.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, menjaga kebugaran, mencegah penurunan fungsi kognitif, serta menguatkan kemandirian lansia dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Retnaningtya menyampaikan bahwa saat ini telah berdiri enam Sekolah Lansia yang tersebar di beberapa kelurahan. Ia bilang jumlah tersebut akan diperbanyak menjadi 15 titik pada 2026.

"Untuk saat ini di Kota Yogyakarta ada enam sekolah lansia. Masing-masing ada di Purbayan 3 titik, di Kemantren Mantrijeron, yaitu di Suryodiningratan dan Gedongkiwo juga satu titik di Rejowinangun," kata Retnaningtyas dikutip, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga:Tentrem Lestari: Dedikasi Seorang Guru dari Pinggiran Kulon Progo yang Tak Pernah Hitung-hitungan

Disampaikan Retnaningtyas, tahun depan Pemerintah Kota akan menambah sembilan sekolah lansia baru. Penambahan tersebut merupakan sekolah baru dengan standar 1, dan dua lainnya akan menjadi standar 2. 

Penjenjangan ini bukan merujuk pada strata akademik, namun pada standar kurikulum pembinaan lansia.

Ada S1-S3

Sekolah lansia memiliki kurikulum yang disusun bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta BKKBN. Kurikulum tersebut dibagi menjadi tiga standar: S1, S2, dan S3.

"Standar 1 itu lebih dasar, sifatnya ringan dan menyenangkan. Kegiatannya banyak untuk hiburan seperti bernyanyi, tepuk tangan, dan pembekalan kesehatan. Tidak ada PR juga, nanti enggak ada yang mau masuk," ungkapnya.

Baca Juga:4 Link DANA Kaget Spesial, Raih Saldo Gratis Rp149 Ribu, Bikin Harimu Makin Semangat!

Lansia yang telah menyelesaikan standar S1 dapat melanjutkan ke standar S2 dan S3 dengan aktivitas yang sifatnya lanjutan. Masing-masing jenjang berlangsung minimal 10 bulan hingga 12 bulan.

"S1 itu penguatan untuk diri sendiri, bagaimana mandiri dan tidak bergantung. Untuk S2 meningkat bisa berperan di level keluarga dan S3 itu fokus pada kemandirian, lansia berdaya guna," paparnya.

Rata-rata satu sekolah lansia menampung 50 peserta. Dengan enam sekolah yang berjalan, total peserta saat ini sekitar 300 orang. 

"Meskipun belum mencakup semua lansia, kami terus menambah titik. Tahun depan menjadi 15 sekolah lansia yang dibiayai APBD," ucapnya.

"Tetapi jika ada masyarakat atau kampus yang ingin membuka dengan swadaya, itu sangat boleh. Bahkan beberapa universitas seperti UII dan UGM/UNY juga terlibat," lanjutnya.

Ciptakan Kemandirian Lansia 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak