Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 07 Februari 2020 | 15:04 WIB
Ilustrasi klitih - (Suara.com/Iqbal Asaputro)

"Keluarga adalah benteng yang kuat dan awal. Jika anak sudah mendapat masukan norma dan nilai, saya kira dia tidak akan mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti orang lain," kata Suprapto.

Dengan demikian orang tua juga perlu memperhatikan bagaiaman anaknya bergaul. Jika seorang anak yang tidak dibekali dengan pengertian yang baik bakal lebih mudah terpapar dan mengikuti perilaku orang yang ia kagumi atau kelompoknya.

Di samping keluarga, lembaga pendidikan juga memegang peranan yang tak kalah penting. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bisa menjadi alternatif kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang para pelajar. Meski demikian, kegiatan ini sebaiknya selesai di sekolah sehingga anak-anak tidak memiliki alasan untuk menghabiskan waktu di luar rumah selepas jam sekolah.

Baca Juga: Keren, Begini Penampakan Tugu Jogja Tanpa Kabel dan Papan Reklame

Load More