Di sekolah (posko SMP N 1 Turi), assessment dilakukan sangat kondisional dan situasional di kelas masing-masing, imbuhnya. Jadi, masing-masing kelas ada tiga orang psikolog dan 10 relawan bantuan, dari berbagai fakultas Psikologi universitas-universitas di Yogyakarta.
"Kelas 9 tetap proses belajar mengajar seperti biasa. Sedangkan kelas 7 dan 8 pemulihan, dan situasional masih dalam tahap pemantauan selama 7 hari," imbuh dia.
Pendampingan kepada guru juga dilakukan karena para pendamping tidak tahu apa reaksi siswa ke depan, sehingga guru harus punya kemampuan dasar untuk melihat atau memantau psikis siswa, lanjut Oneng.
Ketua HIMPSI Wilayah DIY Helly Prajitno Soetjipto menyatakan, sebagai kelanjutan pendampingan yang sudah dilaksanakan sejak beberapa hari sebelumnya, tim pendamping merencanakan beberapa kegiatan.
"Namun kami mohon kerahasiaan klien siapapun yang dapat pendampingan psikologis dari kami. Mohon jangan ekspos anak-anak untuk konsumsi publik. Itu tidak etis dan harus kita junjung tinggi. Mohon ekspos anak-anak diminimalkan, kalau bisa, tidak ada sama sekali," pinta Helly kepada media massa.
Kepala SMPN 1 Turi Tutik Nurdiana menyatakan, saat ini anak kelas 9 baru mengikuti serangkaian tes akademik.
"Untuk kelas 7 dan 8 saya sudah matur [bilang], kalau saya nderek [ikut] tim psikolog dan dinas," ucapnya, singkat.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga: 5 Fakta Tragedi Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi: Kronologi hingga Korban
Berita Terkait
-
Warga Salat Gaib Pasca Tewasnya 10 Pelajar Akibat Susur Sungai
-
5 Fakta Tragedi Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi: Kronologi hingga Korban
-
Suasana Hari Pertama di SMPN 1 Turi Pascalaka Susur Sungai Sempor
-
Jenazah Sahabat yang Ikut Sursung Ditemukan, Zahra Tinggalkan Pertandingan
-
Nyaris Ikuti Sursung Serupa SMP 1 Turi, Fathi: Bisa Jadi Kami Korbannya
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka