SuaraJogja.id - Tim psikolog yang bertugas mendampingi sivitas SMPN 1 Turi, Sleman menjumpai, sedikitnya ada enam siswi SMPN 1 Turi yang mengalami gejala gangguan psikis pascaperistiwa laka susur Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).
Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia wilayah DIY Siti Urbayatun menjelaskan, keenam siswi tersebut mengalami sejumlah gejala, baik psikis (emosi), fisik, maupun perilaku. Menurut dia, bentuk gejala gangguan ada beberapa macam, mulai dari psikis, fisik, hingga perilaku. Gejala psikis yang ditunjukkan misalnya menunjukkan raut wajah sedih, gejala fisik misal mual. Sedangkan gejala perilaku yaitu berteriak.
"Sekali lagi, ini gejala. Belum bisa disebut gangguan, melainkan reaksi dari apa yang baru saja dialami. Untuk menanganinya, kami juga bekerja sama dengan tim medis," kata dia dalam jumpa pers di halaman sekolah, Senin (24/2/2020).
Tim akan memantau terus kondisi siswi tersebut, baik di sekolah maupun di Puskesmas, hingga enam hari ke depan.
Baca Juga: 5 Fakta Tragedi Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi: Kronologi hingga Korban
"Karena kadang-kadang hal semacam ini menular. Melihat teman-temannya menangis, siswa lain akan empati dan menangis pula. Dan bukan berarti dia terpapar. Maka ini akan kami pantau terus, keadaan psikologi si anak yang perlu pendampingan intensif," ujarnya.
Anak-anak yang diberi pendampingan psikologis tidak disendirikan dalam pendampingan karena saat siswa sudah bisa berbaur, hal itu akan baik untuk pemulihan.
"Jika gangguan tidak ditangani, akan mengarah ke gangguan berat. Kondisi saat ini tergantung situasi, bisa disebut dengan kecemasan dan dalam jangka lama bisa traumatic stress disorder kalau penanganan tertunda 6 bulan," kata dia.
Terkait home visit, tim melakukan proses empati dan belasungkawa. Karena porses dukungan sosial sangat penting untuk membuat keluarga kembali seperti semula, lanjutnya.
Siti menambahkan, peristiwa yang baru saja dilewati oleh siswa/i SMPN 1 Turi merupakan kejadian luar biasa, sehingga dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan suasana kondusif. Untuk itu, jajarannya bekerja sama dengan pemerintah serta universitas dan kampus yang memiliki jurusan psikologi, dalam penanganan psikologis siswa, keluarga, dan orang terdampak kejadian.
Baca Juga: Suasana Hari Pertama di SMPN 1 Turi Pascalaka Susur Sungai Sempor
"Terima kasih kepada komunitas dan masyarakat yang telah membantu dan terima kasih telah peduli," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Dokter Spesialis Kejiwaan RSCM Ungkap Tanda Pejudi Online Mulai Alami Gangguan Psikis
-
Viral Anak 7 Tahun di Madura Sudah Tunangan, Psikolog Ingatkan Risiko Gangguan Psikologis
-
3 Penyebab Seseorang Mengalami Sindrom Munchausen, Suka Pura-pura Sakit
-
Mengenal Istilah Transable: Keinginan Seseorang untuk Mencacatkan Diri Sendiri
-
Ruam Popok Juga Bisa Bikin Ibu Alami Gangguan Psikologi, Karena Kelelahan dan Kurang Tidur?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai