Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 28 Februari 2020 | 08:00 WIB
Alfiyan Nur Fauzi (Paling kiri) pembina Gugus Depan SMPN 1 Tepus, Nur Hayati dan Milano Al Farizi (kanan) berfoto bersama di SMPN 1 Tepus, Gunungkidul, Kamis (27/2/2020). [Suarajogja.id/M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Dua pelajar asal Tepus, Kabupaten Gunungkidul berhasil menarik perhatian dunia, khususnya dalam kepramukaan.

Setelah mengikuti kegiatan Pramuka di Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder, Gunungkidul dan Jogja Bay pada 1-2 Feburuari 2020 lalu, pelajar bernama Alfiyan Nur Fauzi (14) dan Milano Al Farizi (14) mewakili SMPN 1 Tepus ke Kaledonia Baru, Prancis dalam pertukaran penggalang Pramuka Yogyakarta-Kaledonia Baru.

Ditengah isu yang mencoreng nama Pramuka di Indonesia, dua pelajar asal Tepus ini berhasil menunjukkan prestasi.

"Awalnya kami mengikuti kegiatan perkemahan Sabtu Minggu di Tahura Bunder. Jadi saat itu Pramuka dari Kaledonia Baru (Scouts Laics de Nouvelle Caledonie) datang dan melakukan perkemahan bersama-sama," terang Alfiyan saat ditemui di SMPN 1 Tepus, Kamis (27/2/2020).

Baca Juga: Batal Berangkat ke Arab, Menhub Akan Beri Ketenangan ke Calon Jamah Haji

Perkemahan yang dilakukan selama dua hari itu diisi dengan kegiatan seperti semaphore, materi kepramukaan, nasionalisme serta pengetahuan bertahan di alam.

"Kami juga berbaur dengan teman-teman dari Kaledonia Baru. Kami makan bersama, melaksanakan kegiatan bersama dan juga berkomunikasi dengan pembina Pramuka dari Kaledonia Baru, tentunya dengan bahasa mereka (Inggris)," kata penggalang yang pernah mengikuti Pramuka Garuda dan Pramuka Millenial ini.

Persami yang diikuti ratusan penggalang dari DIY dan Kaledonia Baru itu akan dilanjutkan di Kaledonia. Pihak Scouts Laics de Nouvelle Caledonie memilih sejumlah penggalang dari DIY untuk mengikuti kegiatan Pramuka di Kaledonia Baru.

"Kegiatannya dimulai pada Desember 2020 mendatang. Sebenarnya kami tak menyangka bisa dipilih untuk ke sana. Saat kegiatan di Tahura Bunder dan Jogja Bay kami aktif berkomunikasi dengan pembina bernama Jeremy, bisa jadi hal itu yang menyebabkan kami dipilih untuk ke Kaledonia. Selain itu saya berusaha menunjukkan yang terbaik saat persami kemarin," kata Alfian.

Sementara itu pelajar lain, Milano Al Farizi, mengaku terkejut setelah terpilih untuk mengikuti acara kepramukaan tersebut.

Baca Juga: Tumbangkan Inter, Misi Berat Ludogorets di Milan

"Saya juga kaget setelah nama saya dipilih untuk mewakili Tepus ke Kaledonia Baru. Jadi saat ini yang saya persiapkan adalah mental dan ilmu yang banyak sebelum ke sana. Nanti kami juga akan membawa buah tangan untuk diberikan ke pembina Pramuka di Kaledonia Baru," kata Milano.

Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, terdapat lima perwakilan pelajar lain di Gunungkidul yang akan terbang ke Keledonia Baru.

Setelah Milano dan Alfiyan, lima pelajar diantarnya berasal dari Wonosari sebanyak dua orang. Kecamatan Saptosari 2 orang serta perwakilan dari Playen 1 orang.

Pembina Gugus Depan SMPN 1 Tepus, Nur Hayati membeberkan pihaknya merasa bangga dengan prestasi yang ditorehkan kedua anak didiknya.

"Ini sebuah kebanggan dari kami. SMPN 1 Tepus yang ada di pinggiran wilayah Gunungkidul bisa ikut andil dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Artinya hal ini tetap didukung dan harapannya Pramuka bisa menjadi hal yang baik kepada generasi muda untuk menumbuhkan pribadi yang mandiri dan kuat," ungkap Nur Hayati.

Saat ini Milano dan Alfian sedang bersiap dengan berbagai peryaratan guna mengikuti kegiatan pramuka tersebut.

"Kegiatan ini sepenuhnya ditanggung mereka, baik perjalanan dan kegaitan selama di Kaledonia Baru. Namun ada beberapa biaya mandiri yang perlu disiapkan oleh orang tua siswa," kata dia.

Load More