Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 02 Juni 2020 | 18:10 WIB
Proses pengambilan sampel darah melalui rapid test di kawasan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJogja.id - Sebanyak enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati diminta untuk menjalani isolasi usai reaktif terhadap rapid diagnosis test pekan lalu.

Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Siti Rahayuningsih menjelaskan selama sepekan kemarin sebanyak 400 tenaga kesehatan menjalani rapid test. Per hari ada sebanyak 20 tenaga kesehatan yang dilakukan test.

"Hasilnya dari test pertama sementara ada sebanyak enam tenaga kesehatan yang reaktif," terangnya seperti dilansir dari harianjogja.com, Selasa (2/6/2020).

Oleh manajemen rumah sakit, keenam tenaga kesehatan tersebut langsung dipisahkan dan menjalani swab test sebelum akhirnya diisolasi di rumah karantina khusus selama 14 hari.

Baca Juga: Tetap Edukasi Selama Pandemi, Taman Pintar Jogja Buat Podcast Cerita Rakyat

"Untuk hasil swab test empat dinyatakan negatif, dua lainnya belum keluar hasilnya," lanjut Siti.

Siti mengungkapkan rapid test ditujukan untuk memberi rasa nyaman kepada para tenaga kesehatan dan pasien yang dirawat selama pandemi Covid-19.

"Tentunya kami ingin semua merasa tenang dan nyaman," ucap Siti.

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyatakan tidak tahu menahu mengenai enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati yang reaktif terhadap RDT.

"Karena kami hanya mengetahui adanya tambahan satu orang seperti yang kemarin saya sampaikan," katanya.

Baca Juga: Ditinggal Ayah Nikah Lagi, Bocah di Jogja Jadi Pemulung dan Hidup di Gubuk

Tambahan satu pasien yang dimaksud oleh Sri Wahyu adalah pasien dari Kecamatan Banguntapan dan mempunyai riwayat perjalanan sebulan lalu dari Jakarta.

Load More