SuaraJogja.id - Sebanyak enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati diminta untuk menjalani isolasi usai reaktif terhadap rapid diagnosis test pekan lalu.
Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Siti Rahayuningsih menjelaskan selama sepekan kemarin sebanyak 400 tenaga kesehatan menjalani rapid test. Per hari ada sebanyak 20 tenaga kesehatan yang dilakukan test.
"Hasilnya dari test pertama sementara ada sebanyak enam tenaga kesehatan yang reaktif," terangnya seperti dilansir dari harianjogja.com, Selasa (2/6/2020).
Oleh manajemen rumah sakit, keenam tenaga kesehatan tersebut langsung dipisahkan dan menjalani swab test sebelum akhirnya diisolasi di rumah karantina khusus selama 14 hari.
"Untuk hasil swab test empat dinyatakan negatif, dua lainnya belum keluar hasilnya," lanjut Siti.
Siti mengungkapkan rapid test ditujukan untuk memberi rasa nyaman kepada para tenaga kesehatan dan pasien yang dirawat selama pandemi Covid-19.
"Tentunya kami ingin semua merasa tenang dan nyaman," ucap Siti.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyatakan tidak tahu menahu mengenai enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati yang reaktif terhadap RDT.
"Karena kami hanya mengetahui adanya tambahan satu orang seperti yang kemarin saya sampaikan," katanya.
Baca Juga: Tetap Edukasi Selama Pandemi, Taman Pintar Jogja Buat Podcast Cerita Rakyat
Tambahan satu pasien yang dimaksud oleh Sri Wahyu adalah pasien dari Kecamatan Banguntapan dan mempunyai riwayat perjalanan sebulan lalu dari Jakarta.
Selain penambahan satu pasien, Sri Wahyu mengunkapkan, ada satu pasien positif Covid-19 di Bantul yang dinyatakan sembuh. Pasien sembuh tersebut adalah laki-laki, usia 59 tahun dan sempat dirawat di RSPAU Harjolukito.
Saat ini, total infeksi Covid-19 di Bantul ada 57 kasus. Sebanyak 42 orang sudah sembuh, dua meninggal dunia, serta 13 lainnya masih diopname.
Berita Terkait
-
PPDB Tahun Ajaran 2020/2021 di Bantul Dilaksanakan Secara Online
-
Pembukaan Masjid Agung Bantul Masih Tunggu Rekomendasi Dinkes
-
Jelang Pilkada Bantul, Dinkes Rekomendasikan Pembatasan Kampanye
-
Diperpanjang, Penutupan Objek Wisata Bantul Berlangsung Sampai 30 Juni
-
9 Hari Nol Kasus, Bantul Ketambahan Pasien Positif COVID-19 Lagi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
124 Ribu Warga Yogyakarta Terancam? BGN Desak Dinkes Perketat Izin Dapur MBG
-
Jamaah Haji DIY Tak Perlu ke Solo Lagi, Embarkasi Langsung dari YIA Mulai 2026
-
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Gamping: Dari Penolakan Cinta Hingga Cekcok yang Hilangkan Nyawa
-
Awalnya Mau Kasih Uang, Akhirnya... Tragedi di Sleman Ungkap Fakta Hubungan Asmara Berujung Maut
-
Motif Pembunuh Wanita di Gamping Sleman, Cinta Ditolak Pisau Bertindak