Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Fitri Asta Pramesti
Kamis, 09 Juli 2020 | 18:20 WIB
Alissa Wahid Soroti Konsep Membangun Ketahanan Keluarga dari Desa

Menguatkan keluarga di tengah pandemi juga diupayakan dengan memperbesar rasa saling percaya. Pun orang tua melibatkan anak dalam memecahkan permasalahan yang ada.

"Misalnya anggota keluarga berdisksusi bagaimana untuk menghadapi pandemi virus corona," katanya.

Sementara pondasi terdiri dari tiga pondasi yakni prinsip keadilan, prinsip kesalingan seperti saling memberi, saling menjaga, dan prinsip keseimbangan, misalnya adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban hingga keseimbangan antara pribadi dan warga negara.

Berangkat dari amalan bangunan keluarga ini, hasil yang akan diperoleh nantinya adalah ketahanan keluarga yang memiliki suasana tentram dan penuh kasih sayang.

Baca Juga: Peneliti ICW Ungkap Alasan Anggaran Dana Desa Marak Dikorupsi

Tak hanya keluarga itu sendiri, desa juga memiliki peran penting untuk menciptakan ketahanan keluarga. Desa dianggap sebagai komunitas yang perlu memberikan program-program, menghadirkan lingkungan yang kondusif untuk para keluarga.

Selama ini, beber Alissa, banyak hal-hal struktural dalam masyarakat yang belum cukup kuat untuk mendorong pemberdayaan keluarga. Diantaranya, budaya komunal seperti normalisasi perkawinan anak, justifikasi praktek beragama, hingga budaya patriarkal.

Menjawab tantangan ini, Alissa menyebut perlunya mendesain ulang dalam upaya pembangunan ketangguhan keluarga yang mana dibagi ke tiga tingkat yakni tingkat tata nilai, tingkat redesain sistem sosial, dan tingkat program.

Alissa Wahid Soroti Konsep Membangun Ketahanan Keluarga dari Desa

Dalam tingkat re-desain sistem sosial misalnya, masyarakat dapat mengupayakan langkah-langkah seperti akses perempuan terhadap pendidikan dan pengambilan kebijakan desa, hingga adanya kelompok-kelompok yang berperan mengedukasi soal isu-isu keluarga.

Selanjutnya, pemerintah desa dapat membuat program-program yang mendukung ketahanan keluarga seperti bimbingan perkawinan, penguatan pengelolaan ekonomi keluarga, hingga inovasi peningkatan pendidikan.

Baca Juga: Demi Berantas Korupsi, Frans Maniagasi Sebut Papua Butuh Pendampingan

"Keluarga bisa lebih tangguh, semuanya dimulai dari desa," tandasnya.

Load More