SuaraJogja.id - Wisata sejarah memang paling bisa dinikmati saat mengunjungi museum. Di Jogja, ada banyak museum yang tersebar di berbagai titik, salah satunya Museum Sonobudoyo.
Terlebih, Yogyakarta sudah lama dikenal lekat dengan berbagai aspek senin dan budaya Jawa. Tak cuma di Keraton Yogyakarta, wisatawan juga bisa mengenal lebih dekat kebudayaan Jawa di Museum Sonobudoyo.
Di dalam Museum Sonobudoyo ada banyak koleksi sejarah dan kebudayaan Jawa dari masa ke masa. Tak tanggung-tanggung, museum ini disebut sebagai salah satu yang terlengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta.
Museum Sonobudoyo sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua unit. Unit I terletak di Jl Pangurakan No 6, Ngupasan, berseberangan dengan Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta. Sementara, Unit II berada di Ndalem Condrokiranan, Wijilan, tepatnya di timur Alun-Alun Utara.
Museum Sonobudoyo Unit I memiliki koleksi yang lebih berfokus pada barang-barang peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa secara keseluruhan. Di sisi lain, Unit II berfokus pada Kota Yogyakarta.
Museum ini didirikan pada 1934 oleh Java Instituut, sebuah organisasi kebudayaan yang berfokus mengelola budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok, kemudian diresmikan pada 1935 silam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Nama Sonobudoyo sendiri berasal dari kata "sasono" yang berarti tempat dan "budoyo" atau budaya. Jika digabungkan, nama museum tersebut berarti tempat untuk menyimpan dan menjelaskan kebudayaan-kebudayaan dari keempat daerah yang telah disebutkan sebelumnya.
Meski Museum Sonobudoyo berfokus pada aspek-aspek kebudayaan Jawa, tetapi beberapa artefak dari Bali, Lombok, dan Madura juga bisa ditemukan di sini.
Baca Juga: Gelar Galeri Virtual, FKY 2020 Pakai Kamera 360 Derajat
Koleksi sejarah dan budaya Jawa di Museum Sonobudoyo ini dibagi menjadi 12 ruang.
Saat masuk ke Museum Sonobudoyo, wisatawan akan memulai perjalanan dari Ruang Pengenalan yang dihiasi relief candrasengkala.
Kemudian, berturut-turut, wisatawan akan diajak menyelami era prasejarah di area Jawa dan sekitarnya, melihat kehidupan di era klasik, sebelum akhirnya memasuki ruang koleksi budaya.
Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di Museum Sonobudoyo antara lain batik, wayang kulit, wayang golek, topeng, keris dan senjata tajam, ukir-ukiran, hingga miniatur rumah joglo dan Candi Bentar dari Bali.
Selain menyimpan koleksi kebudayaan Jawa, Bali, Madura, dan Lombok, Museum Sonobudoyo juga kerap menggelar pertunjukan wayang yang berlangsung dari pukul 20.00 - 22.00 WIB.
Jadwal pertunjukan wayang ini bisa dilihat melalui papan informasi yang ada di Museum Sonobudoyo Unit I. Untuk menonton pertunjukan, wisatawan cukup membayar Rp 20.000 saja per orang.
Berita Terkait
-
Gelar Galeri Virtual, FKY 2020 Pakai Kamera 360 Derajat
-
Peringati Hari Aksara Internasional dengan Menulis Aksara Jawa
-
Tempat Singgasana Sultan, Siti Hinggil Keraton Jogja Punya Arti Khusus
-
Berbulan-bulan Nihil Wisatawan, Objek Wisata MJAA Siap Beroperasi Lagi
-
Wisata ke Jogja, Ini 4 Transportasi Menuju Candi Prambanan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara