Bila ada pasien terkonfirmasi positif yang isolasi mandiri harus didukung, jangan dikucilkan.
"Bantu logistik, jangan dibuat stigma. Peran masyarakat betul-betul dibutuhkan," ujarnya.
Dinkes Prediksi Kasus Melonjak Januari 2021
Dinkes Sleman khawatirkan terjadi penambahan kasus COVID-19 pada masa libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, di Sleman.
Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Sleman, Barak Pengungsian Koripan Rusak
Mengingat, sebelumnya di Sleman pernah terjadi peningkatan kasus COVID-19 pada 7 hingga 10 hari setelah liburan.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo memperkirakan, peningkatan kasus COVID-19 di Sleman terjadi mulai pertengahan hingga akhir Januari 2021. Sehingga, perlu ada penanganan khusus jika tidak ingin kasus COVID-19 semakin meningkat.
"Waktu liburan tidak ada penambahan kasus, tetapi setelah liburan pasti ada penambahan kasus. Seperti kemarin libur panjang [Maulid Nabi] begitu, di masa liburan tidak terdeteksi, setelah liburan [jumlah kasus] langsung melonjak," ungkapnya.
Tanpa adanya penanganan khusus, maka pengendalian jumlah kasus akan menjadi lebih sulit. Terlebih pada Januari 2021 akan dimulai kembali pembelajaran tatap muka, di sejumlah sekolah.
Untuk mengendalikan penambahan kasus COVID-19, Joko menyebut pasien terkonfimasi positif harus menjalani isolasi. Sedangkan masyarakat yang sehat harus menjalani karantina.
Baca Juga: Saling Kenal di Penjara Purworejo, 2 Residivis Duet Gasak Motor di Sleman
Munurut dia, penanganan kasus seperti awal pandemi cukup baik untuk mengendalikan kasus. Sebab mobilitas masyarakat terbatas. Misalnya dengan menerapkan kembali work from home (WFH), ibadah di rumah, sama seperti dulu.
Berita Terkait
-
Kembali Melonjak! Kasus Corona Hari Ini Bertambah 6.089 Orang
-
Update Corona RI 6 November: Kasus Positif Capai 575.796 Orang
-
Tak Semua Zona Merah, Ini Beberapa Wilayah di Sleman yang Masih Zona Hijau
-
Semua Kapanewon Zona Merah, Sleman Perlu Ruang ICU Khusus Covid-19 Tambahan
-
Sleman Jadi Zona Merah Membara Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi