Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:44 WIB
Ilustrasi hotel [Shutterstock]

Namun, Deddy menyatakan bahwa beberapa dari hotel-hotel tersebut ternyata masih dimungkinkan untuk kembali aktif. Disebabkan oleh kondisi pariwisata yang saat ini mulai kembali menggeliat.

Ilustrasi Hotel (gettyimages)

"Ternyata mereka [hotel yang sudah tutup] masih mau mencoba dengan geliat yang seperti ini untuk bangkit lagi. Saat ini mereka masih wait and see terkait perkembangan situasinya seperti apa," tuturnya.

Kendati kondisi sudah mulai kembali menggeliat, pihaknya tetap meminta sentuhan bantuan dari pemerintah. Terlebih berupa relaksasi agar pandemi Covid-19 tidak lagi memakan banyak korban lagi khususnya di industri pariwisata.

"Tapi kami dari PHRI meminta sentuhan dari pemerintah berupa relaksasi. Karena bertahan itu tidak cukup hanya bertahan saja tapi kita argo itu terus berputar, mulai dari bayar PLN, BPJS dan lain-lain," tegasnya.

Baca Juga: 10 Hotel di Jogja yang Nyaman dan Aesthetic dengan Harga di Bawah Rp350.000

Dalam kesempatan yang sama Deddy juga tidak lupa menyampaikan keoptimisannya terkait dengan vaksinasi Covid-19 yang sudah mulai menyasar para pelaku wisata di Yogyakarta. Menurutnya program vaksinasi Covid-19 ini menjadi angin segar bagi industri pariwisata khususnya bagi pelaku wisata.

"Vaksinasi ini menambah keoptimisan kita. Ditambah kita juga sudah melakukan Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental atau CHSE Sustainability. Didukung juga dengan pemberian harga promo yang diberikan. Pogram vaksinasi ini Covid-19 sangat membantu," cetusnya.

Diungkapkan Deddy, sebanyak 4.410 orang pelaku usaha jasa akomodasi pariwisata di Yogyakarta yang tergabung dalam PHRI DIY menjalani vaksinasi massal Covid-19 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Selasa (2/3/2021).

Walaupun jumlah tersebut belum mencakup semua anggota PHRI DIY. Namun setidaknya kata Deddy, ini menjadi sebuah langkah yang baik khususnya di industri pariwisata.

"Sekarang yang sudah terdaftar vaksinasi itu 4.410 orang. Tadi kita minta tambah kuota soalnya jumlah itu belum menyeluruh dari anggota PHRI makanya kita minta menambah. Kalau keseluruhan ada sekitar 6 ribu tenaga kerja," sebutnya.

Baca Juga: 3 Pelaku Penipuan Ditangkap di Hotel di Jogja, Ternyata Satu Keluarga

Selain itu ada juga 50 pengurus PHRI DIY yang belum terdaftar dalam program vaksinasi Covid-19. Mereka belum masuk ke dalam daftar sebab berada di kabupaten lain.

"Itu nambah juga untuk 50 pengurus BPD PHRI soalnya mereka tidak hanya di Kota Jogja tapi ada di Kabupaten yang lain dan mereka belum ada pendaftaran," imbuhnya.

Deddy sekaligus juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah khususnya Kota Jogja yang memberikan prioritas vaksinasi Covid-19 kepada para pelaku wisata. Dengan dukungan ini diharapkan roda perekonomian kembali bisa berputar dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak.

"Kita sangat mengapresiasi kepada pemerintah kota karena telah memberikan kita vaksin. Mengingat kami sebagai pelayan publik tentunya berhubungan erat dengan itu Covid-19. Ini menunjukkan bahwa Kota Jogja sudah siap untuk melayani wisatawan yang akan datang ke Jogja. Ini menjadi satu branding bagi Kota Jogja," pungkasnya.

Sementara itu salah seorang karyawan hotel di Yogyakarta, Irna Multahada, mengaku pekerjaannya di hotel semakin berat semenjak ada pandemi Covid-19. Pasalnya pernah saking sepinya hotel tidak ada tamu yang berkunjung sama sekali.

"Selama tahun kemarin atau mulai lebaran itu berat sih, berlangsung sekitar 3-4 bulan. Sepi bener-bener, hotel pernah tidak ada tamu sama sekali," kata Irna.

Load More