SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga awan panas guguran.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam, Minggu (25/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati dua kali awan panas guguran. Luncuran wedus gembel itu masih menuju ke arah barat daya.
"Sempat teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4/2021).
Awan panas guguran pada tanggal 25 April 2021 tersebut tepatnya terjadi pada pukul 19.03 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 27 mm dan durasi 104 detik dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.
Baca Juga: Dua Kubah Masih Aktif, Status Gunung Merapi Masih Fluktuatif
Kemudian disusul oleh awan panas guguran kedua yakni pukul 21.15 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Selain awan panas guguran, teramati juga sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Guguran lava masih teramati mengarah ke barat daya.
"Teramati 17 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.600 m ke arah barat daya," ujarnya.
Tercatat juga terdapat kegempaan guguran sebanyak 105 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 11 kali.
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru tepatnya selama 6 jam pada Senin (26/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, dari visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: 6 Kali Awan Panas Guguran Keluar dari Gunung Merapi, Terjauh 1,8 Kilometer
Sudah ada juga aktivitas lain berupa guguran lava yang masih terus terjadi. Guguran lava itu masih mengarah ke barat daya.
"Teramati 8 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 2.000 m ke arah barat daya," terangnya.
Sedangkan untuk kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 15 kali dan tektonik jauh sejumlah 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu