Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 03 September 2021 | 14:11 WIB
Warga Gunungkidul terpaksa tinggal di kandang tengah hutan akibat jeratan rentenir. [Kontributor / Julianto]

Jika ada warga yang menganggap bunga dari KSP harian tersebut cukup tinggi, ia tidak menampiknya. Karena memang operasional mereka juga cukup tinggi ketika harus mengumpulkan cicilan. Mereka setiap hari harus mendatangi nasabah untuk mengambil uang cicilan.

"Bunga dan administrasinya variatif. Selain operasional, risiko kita juga tinggi wong ndak ada jaminan,"ungkap dia.

Ia mengakui jika petugas penagih mereka terkesan layaknya teror karena setiap saat datang. Pasalnya para kolektor tagihan ini juga dikejar target agar bisa mengumpulkan cicilan sebanyak mungkin seperti yang ditetapkan pihak kantor.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengakui masih banyak warga Gunungkidul yang terjerat rentenir. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sebenarnya sudah menugaskan Bank BDG untuk memeranginya dengan memberikan berbagai kemudahan kepada warga yang ingin mendapat pinjaman.

Baca Juga: Kuota Kerap Habis di Kotanya, Gadis Asal Sukoharjo Ini Nekat Ikut Vaksinasi di Gunungkidul

"Saya juga perintahkan untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat. Agar warga tidak terjerat rentenir,"ujar dia.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Terpuruk Akibat PPKM, Pelaku Wisata Gunungkidul Terpaksa Jual Ternak untuk Bayar Angsuran

Load More