SuaraJogja.id - Setiap orang ingin menjadi lebih baik dari hari ke hari, demikian pula halnya warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sleman. Untuk mewadahi hal itu, Lapas Klas IIB Sleman punya program Kampung Asimilasi.
YS, seorang warga binaan peserta program Kampung Asimilasi mengaku bersyukur, selama ia dibina di Kampung Asimilasi Lapas Sleman bisa mendapat banyak tambahan ilmu pengetahuan.
Ilmu yang ia dapat dari bermacam-macam aktivitas di Kampung Asimilasi, tak pernah ia dapatkan semasa ia berada di luar.
"Yang jelas selama saya dibina di kampung asimilasi ini, diberi kepercayaan untuk mengikuti semua program pembinaan," tuturnya, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga: PN Sleman Vonis Bebas Terdakwa Dugaan Nilai Ijazah Palsu, Keluarga Sujud Syukur
YS menyebut, setidaknya selama ini ia pernah mengikuti program pengenalan pertanian, perikanan, peternakan dan budidaya maggot.
"Besar harapan saya setelah lepas dari sini, saya akan mengembangkan ilmu yang saya dapat, untuk saya kembangkan di luar sebagai bekal hidup saya," ungkap YS.
"Pesan saya untuk pembimbing, jangan bosan beri bimbingan dan pembinaan bagi warga binaan," tandasnya.
Kepala Lapas Klas IIB Sleman Kusnan mengatakan, Lapas yang populer di masyarakat dengan nama Lapas Cebongan ini, punya segudang aktivitas bagi warga binaan.
Senada dengan YS, pihak lapas berharap kegiatan-kegiatan yang ada di Lapas, bisa membekali warga binaan menjadi lebih siap bekal melanjutkan hidup mereka, usai menyelesaikan masa hukuman.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, RS di Sleman Mulai Efisiensi Nakes dan Kurangi Tempat Tidur
"Berawal dari Sebutan Camp, Kampung Asimilasi kemudian menjelma menjadi Pusat Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman," kata Kusnan.
Kusnan menambahkan, Lapas Sleman sebagai lapas medium security, bekerjasama dengan sebuah yayasan mengelola sebuah lahan swasta.
Di atas lahan berhumus dengan luas lebih kurang 4.000 meter persegi dan menempel dengan bangunan Lapas, sejumlah warga binaan belajar bertani, bercocok tanam hingga memanen tanaman produktif, sayur-mayur misalnya.
Tak main-main pengembangan pertanian di atas lahan sempit itu dimulai dari penyusunan master plan, program penataan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Selanjutnya, menjalankan program pembinaan atau pelatihan kemandirian, diselaraskan dengan program yang ada.
Sejauh ini, kangkung, sawi, selada, bayam dan pepaya california ditanam di sana. Demikian juga pemanfaatan pertanian buah ala tabulampot, terhitung kelengkeng, mangga, sawo, belimbing sudah pernah dipanen di Lapas.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya