SuaraJogja.id - Penularan COVID-19 di DIY semakin masif dengan tambahan kasus lebih dari 1.000 kasus per hari. Berdasarkan data COVID-19 DIY, tercatat ada tambahan 1.476 kasus baru pada Rabu (16/02/2022) sehingga total kasus COVID-19 di DIY mencapai 166.598 kasus.
Tak hanya bermunculan klaster-klaster di sekolah, penularan virus juga terjadi di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY. Karenanya, Pemda memutuskan untuk menerapkan Work from Home (WfH) 50 persen bagi ASN dan tenaga bantu (naban).
Pembatasan tamu untuk berkunjung ke Kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DIY pun dilakukan. Sejumlah OPD yang terjadi penularan pun ditutup sementara waktu.
Sebut saja di Biro Humas Biro UHP Setda DIY. Dua staf di OPD ini terkonfirmasi positif COVID-19 sejak seminggu terakhir. Dari hasil tracing, satu staf dimungkinkan terpapar anggota keluarga yang datang dari luar kota. Sedangkan satu staf positif pasca mengikuti resepsi.
"Dua staf kami yang dinyatakan positif, keduanya OTG (orang tanpa gejala-red)," ujar Kepala Bagian Humas Biro UHP Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu sore.
Menurut Ditya, satu staf saat ini melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dan satu staf lain isolasi di Asrama Haji. Meski dari tracing kedua staf tidak ada penambahan kasus, OPD tersebut menerapkan WfH 50 persen.
"Semua staf di humas kami tracing dan hasilnya negatif, tapi kami tetap WfH 50 persen untuk mengantisipasi penularan baru," jelasnya.
Sementara Sekda DIY, Baskara Aji membenarkan di sejumlah OPD terjadi penularan COVID-19. Selain di Biro Humas, penularan juga terjadi di Bappeda, Biro Ekonomi SDA dan Biro Umum.
"Rata-rata pegawai yang terpapar diketahui dari hasil tracing atau penelusuran kontak erat dengan pasien [covid-19. Pasien tersebut biasanya adalah anggota keluarga para pegawai sehingga dapat dikatagorikan sebagai klaster keluarga," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Harian Meningkat, 70,9 Persen Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19
Aji menyebutkan, penularan juga muncul dari hasil pemeriksaan mandiri ketika pegawai tersebut hendak melakukan perjalanan ke luar daerah. OPD yang ditemukan penularan langsung ditutup sementara untuk mengantipasi penyebaran.
"ASN [yang terpapar] rata-rata isolasi mandiri ya. Kemarin ada dua yang ke Mutiara tapi itu bukan karena gejalanya tapi karena yang dirumah ada lansia," ungkapnya.
Aji menambahkan, Pemda juga membatasi ASN untuk keluar daerah jika tidak benar-benar penting selain WfH 50 persen. Hal tersebut sejalan dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang masih diberlakukan hingga saat ini di DIY.
"Perjalanan dinas boleh saja asal benar-benar urgent, kalau tidak, maka [ASN] kami larang keluar daerah," ungkapnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Amin Purwani dihubungi secara terpisah mengungkapkan masih melakukan pendataan jumlah ASN yang terpapar COVID-19 di lingkup OPD Pemda DIY. Namun pihaknya belum bisa menyampaikan data tersebut.
"Kami belum terima formalnya laporan. Baru info-infoan. Kami belum rekap data," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kasus Harian Meningkat, 70,9 Persen Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19
-
Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat, Proses Seleksi Hunian Rusunawa Bener Dihentikan
-
Ingatkan Warga DIY yang Tolak Vaksin, Pemda: Bansos Bakal Dicabut hingga Terancam Dipidanakan
-
Kasus Covid-19 Sleman Meningkat, Dinas Kesehatan Minta Penerima Vaksin Tetap Jaga Prokes
-
Penularan Covid-19 di SMAN 2 Bantul Meluas, 97 Orang Terkonfirmasi Positif
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan