SuaraJogja.id - Kasus Omicron subvarian BA.2 atau dikenal dengan sebutan Son of Omicron sudah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Gunadi menyatakan, vaksinasi Covid-19, khususnya booster, masih menjadi kunci untuk mengurangi tingkat keparahan ketika terpapar varian BA.2 itu.
Disampaikan Gunadi, sejauh ini sudah ada beberapa hasil penelitian yang menyebut bahwa BA.2 lebih menurunkan efektivitas vaksin dibanding BA.1.
"Kalau terkait vaksinasi sudah ada beberapa hasil penelitian memang dikatakan dia (BA.2) lebih menurunkan efektivitas vaksin dibanding BA.1 ada tapi masih sama artinya dengan pemberian booster itu masih bisa menaikkan tingkat efektivitas vaksin itu kembali," kata Gunadi kepada awak media, Senin (7/3/2022).
Oleh sebab itu, Gunadi menyatakan bahwa vaksinasi booster masih menjadi kunci terkait ancaman varian BA.2 tersebut. Hal ini yang kemudian juga masih terus diupayakan oleh pemerintah.
Termasuk dengan menyasar lebih dulu masyarakat yang masuk dalam kelompok rentan. Dalam hal ini lansia maupun pemilik komorbid selain juga tenaga kesehatan hingga ke masyarakat umum.
"Jadi tetap kunci utama adalah vaksinasi, booster khususnya. Itu akan menaikkan kembali daya kemampuan sistem imun kita untuk menangkal keparahan minimal. Kita boleh terinfeksi tapi jangan sampai parah kan seperti itu kira-kira," tegasnya.
Ditanya terkait fatalitas dari BA.2 sendiri, Gunadi masih tetap berpedoman kepada WHO yang menyatakan belum ada perbedaan signifikan antara BA.1 dan BA.2.
Saat ini yang ditemukan terkait BA.2 adalah dari segi transmisi yang lebih cepat. Kecepatan transmisi atau data penularan menurut WHO itu bahwa BA.2 lebih cepat dari BA.1 yang lebih cepat juga daripada Delta.
Baca Juga: 485 Pasien di Bantul Sembuh dari Covid-19, Tambahan Kasus 371 Orang
Walaupun memang WHO juga masih tetap menganggap BA.2 sebagai keluarga Omicron.
"Kan kalau kita bayangkan BA.1 lebih cepat dari delta, kemudian BA.2 lebih cepat dari BA.1 itu kan tentunya itu akan menjadi menjadi isu tersendiri terkait daya transmisinya," ujarnya.
Sebelumnya Pokja Genetik FKKMK UGM mencatat temuan sebanyak tujuh kasus Omicron subvarian BA.2 atau dikenal dengan sebutan Son of Omicron di DIY. BA.2 itu sudah diketahui sejak awal Februari lalu.
Tepatnya saat Pokja Genetik FKKMK UGM melakukan pemeriksaan kepada 47 sampel kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS).
Gunadi merinci dari hasil 47 sampel yang diperiksa di laboratorium FKKMK UGM tersebut setidaknya ada sejumlah temuan. Di antaranya adalah 39 sampel merupakan kasus Omicron dan 8 sisanya merupakan virus corona varian delta.
"Total diperiksa 47 sampel. Dari situ 39 sampel adalah omicron dan 8 sampel delta. Nah dari 39 (sampel Omicron) tadi, ada 7 di antaranya adalah BA.2," ungkapnya.
Berita Terkait
-
485 Pasien di Bantul Sembuh dari Covid-19, Tambahan Kasus 371 Orang
-
Gugus Tugas Kulon Progo: Masih Ada Varian Delta dan Omicron
-
Tingkat Keterisian di Bawah 30 Persen, Kulon Progo Pastikan Ketersediaan RS dan Oksigen Aman
-
Tiga Bulan Terakhir, Kulon Progo Catat 34 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
-
Dalam Sehari, 579 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag