Kala itu pembeli sangat banyak, mengingat Malioboro tak padat dengan PKL yang berjualan di depan tokonya. Hardinah tak berkenan menyebutkan pendapatan per harinya, tetapi omzet yang dikantongi sudah bisa menggaji belasan pegawai tahun itu.
Munculnya PKL di kawasan pedestrian Malioboro berpengaruh besar terhadap penjualannya. Hardinah tak ingin menyalahkan pedagang atau orang lain. Ia tetap berjualan meski pelanggannya berkurang.
"Kalau dulu kan sumpek ya, di depan itu banyak yang jualan juga, sampai toko itu tidak kelihatan. Ya mungkin fokus pada pakaian sama aksesoris yang dijual di sana kan," terang dia.
Bertahan untuk mengais rezeki, pada akhirnya PKL direlokasi
Sepeda motor Yamaha Karisma-nya dituntun hingga keluar gang kompleks rumahnya di Jalan Dagen, Kemantren Gedongtengen, Kota Jogja. Sambil membawa sayur berupa sawi serta satu kresek cabai, Yati Dimanto bergegas ke lapak barunya di Teras Malioboro 1.
Suami Yati lebih dulu datang di lapak yang terletak paling timur di lantai 1 Teras Malioboro 1. Ia menyiapkan bahan, seperti mi, telur, sayur, dan bumbu lainnya. Tak lupa minuman saset ditata rapi agar menarik pelanggan untuk datang.
Yati sudah siap untuk menjajakan makanannya. Sayang, pelanggannya tak seramai saat ia masih berjualan di trotoar Malioboro. Sehari bisa dihitung jari pembeli yang makan di lapaknya. Sisa waktunya dia digunakan untuk bercengkrama dan terkadang menyayangkan sikap pemerintah yang terburu-buru merelokasi pedagang tanpa persiapan yang matang.
Yati satu dari sekian perempuan di Paguyuban Pedagang Malioboro yang cukup lantang meminta penundaan relokasi PKL. Pasalnya, usai dihantam pandemi Covid-19 sejak 2020, perekonomian para pedagang tersendat.
Ketika roda ekonomi perlahan kembali merangkak naik di akhir 2021, Pemda DIY justru memberikan surat edaran bahwa awal Februari 2022 Malioboro harus bersih dari PKL.
Baca Juga: Dua Pekan Berjualan di Teras Malioboro 1 Selama Ramadhan, Yanti Baru Kantongi Rp180 Ribu
"Jadi tidak manusiawi, saat kita sudah mau bergerak untuk pembenahan ekonomi, malah direlokasi. Kami tidak menolak, tapi menunda dulu untuk persiapan sebelum berpindah," kata dia.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
-
'Banyak Bajingan Demo di Tugu Jogja', Warganet Nyaris Tergocek, Ternyata Maksud Sebenarnya Sarat Adab
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini