Sebab, lanjut Halik, baku mutu yang sudah diujikan itu bukan tak mungkin masih dapat menimbulkan pencemaran lagi. Sehingga seharusnya memang tidak boleh ada inputan lagi di sungai di masa mendatang.
"Kalau sungai sudah tercemar seharusnya tidak ada inputan lagi khususnya dari sebuah usaha atau kegiatan atau industri," tegasnya.
Diakui Halik memang tak mudah melakukan pengawasan terkait hal itu. Belum lagi masih dihadapkan dengan perilaku masyarakat yang juga membuang limbah domestik ke sungai.
Di sini peran pemerintah dibutuhkan untuk dapat menghasilkan pengelolaan limbah yang efektif di tengah masyarakat. Sehingga persoalan limbah domestik di masyarakat dapat lebih tertangani dengan baik.
"Misal dengan IPAL komunal kemudian atau dengan bentuk-bentuk lain yang paling tidak itu sangat membantu memperbaiki kualitas air yang ada," tuturnya.
"Kalau (limbah) yang rumah tangga memang seharusnya ada peran aktif dari pemerintah untuk memfasilitasi. Beberapa sudah ada tinggal wilayah mana yang kemudian belum terlayani dengan IPAL komunal atau bentuk-bentuk septic tank yang itu bisa mengurangi tingkat pencemaran sebelum itu dialirkan ke badan air atau sungai," imbuhnya.
Sebab hingga kini masih ada beberapa warga khususnya di bantara sungai yang memanfaatkan sumur untuk aktivitas sehari-hari. Jika kualitas air sungai tak dijaga maka dampak buruk kepada masyarakat berpotensi muncul.
Temuan Dinkes Kota Yogyakarta Soal Kualitas Air
Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja, Kesehatan Olahraga (KLKKKO) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Nur Wara Gunarsih menuturkan pihaknya sudah melakukan pengujian terhadap kualitas air yang digunakan masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari mulai dari mandi, cuci, memasak dan lain-lain.
Hal itu dilakukan dengan mengacu pada aturan Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kemudian Permenkes nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solusi Per Aqua dan Pemandian Umum.
"Ini kalau hasilnya untuk sementara di tahun 2022 ini ada beberapa kategori yang bisa kami sampaikan tetapi ini tidak bisa mewakili kondisi seluruh Kota Yogyakarta. Sebab hanya beberapa yang kami periksa sesuai dengan permintaan yang ada di masyarakat dan permintaan itu kadang-kadang ada yang untuk kepentingan jasa boga, perizinan apotek dan lain-lain," kata Wara ditemui Jumat (9/9/2022).
Ia merinci bahwa dari sekian pemeriksaan yang telah dilakukan itu ada temuan air yang masuk dalam kategori memenuhi syarat maupun tidak memenuhi syarat.
Kualitas air untuk keperluan higiene sanitasi dari 93 yang sampel yang masuk di UPT Labkes Kota Yogyakarta sebanyak 51 sampel memenuhi syarat dan 42 tidak memenuhi syarat.
Kemudian untuk air minum itu yang sudah masuk di bulan Januari sampai dengan Mei 2022 yaitu ada 407 sampel. Dari jumlah itu yang memenuhi syarat ada 118 sampel dan yang tidak memenuhi syarat ada 289 sampel.
"Jadi kalau untuk air minum itu kan semuanya harus nol. Jadi baku mutunya sesuai dengan Permenkes tadi itu kalau untuk air minum itu coli totalnya 0 dan E-Colinya juga nol. Itu yang di kami banyak yang belum memenuhi syarat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Air Mineral Juga Bisa Tercemar, Kenali Ciri-cirinya di Sini!
-
Tercemar Bakteri E-Coli Secara Merata, Bagaimana Dampaknya ke Ekosistem di Sungai Kota Jogja?
-
Sungai Oder Diduga Tercemar Limbah Beracun, Jerman dan Polandia Lakukan Penyelidikan
-
Beginilah Kondisi Air Sungai di Desa Margasari Purwakarta yang Tercemar TPA
-
Pejabat Ini Nekat Minum Air Sungai Tercemar Demi Pembuktian ke Masyarakat, Ujungnya Dilarikan ke Rumah Sakit
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi