SuaraJogja.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pemerintah siap memberikan kompensasi atas kerusakan rumah akibat dampak dari proyek pembangunan jalan tol.
Hal ini sebagai respon atas sejumlah keluhan warga di Kabupaten Sleman yang rumahnya terdampak dari proyek tol Jogja-Bawen. Beberapa rumah disebut mengalami kerusakan seperti dinding yang retak akibat dari getaran alat berat protek tersebut.
"Kalau itu memang yakin terdampak (pembangunan jalan tol) ya pasti akan diperbaiki," ujar Basuki ditemui awak media usai acara FGD 'Isu Strategis dan Kebijakan Penyelenggaraan Pembangunan IKN' di UC Hotel UGM, Jumat (27/1/2023).
Disampaikan Basuki, kompensasi yang akan diberikan pemerintah sendiri bisa berbagai macam. Baik berupa uang tunai atau memang langsung diperbaiki.
Baca Juga: Siapkan Hunian hingga Dapur Umum Bagi 16 Ribu Pekerja IKN, Menteri PUPR Sebut Tak Akan Ada Warteg
"Kalau dia (dinding) retak dia kita perbaiki, perbaikan bisa dikasih uang cash bisa diperbaiki. Bisa, pasti itu. Ya kan harus konsisten, harus konsekuen," tegasnya.
Disinggung mengenai keputusan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang memilih opsi sewa menyewa kepada tanah milik Keraton Yogyakarta atau Sultan Ground (SG) yang terdampak tol, Basuki mengaku hal itu tidak masalah.
Diketahui bahwa Keraton Yogyakarta telah memastikan tak ada transaksi jual beli SG yang terdampak proyek pembangunan tol. Opsi sewa SG itu diberikan dan bisa dilakukan selama 20 tahun hingga 40 tahun.
"Ya sewa kan, ya gak popo (enggak apa-apa), enggak masalah. (ke depan) ya mungkin jadi sharenya jalan tol," ucapnya.
Sedangkan terkait warga yang belum sepakat dengan nilai uang ganti rugi (UGR) proyek tol, menurut Basuki itu adalah hal yang wajar ditemui. Apalagi ketika memang ada pembebasan lahan untuk proyek pembangunan.
Baca Juga: Masuk Akhir Januari 2023, Progres Pembangunan IKN Capai 14 Persen
"Dimana-mana begitu, pernak-pernik pembebasan lahan. Setelah ada appraisal, kan ada musyawarah, kan ada yang setuju ada yang enggak, biasa. Itu pernak-pernik," terangnya.
"Semua dimusyawarahkan ada yang setuju ada yang enggak, didiskusikan nanti kalau sudah pada waktunya konsinyasi," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Tahap Pertama Selesai, PSSI Siap Luncurkan Tahap Kedua Pembangunan Training Center di IKN
-
Pembangunan IKN Dipastikan Jalan Terus! Prabowo Langsung Minta Bos OIKN Tambah Anggaran Rp8,1 T
-
Kantor Sudah Selesai, Basuki dan Seluruh Pegawai Otorita IKN Akan Pindah ke IKN Mulai Maret 2025
-
Soal Pemangkasan Anggaran Otorita IKN, Pak Bas Surati Menkeu Sri Mulyani
-
PSSI: Kompensasi Shin Tae-yong Sudah Dibayar Sesuai Kontrak
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga