SuaraJogja.id - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mencatat sejumlah peristiwa kebakaran hutan di lereng Gunung Merapi. Hal itu disebabkan oleh luncuran material panas dari puncak gunung api itu.
Kendati demikian, Kepala Balai TNGM, Wahyudi menuturkan tidak semua luncuran material erupsi Gunung Merapi menyebabkan kebakaran. Namun pengawasan tetap dilakukan terhadap sejumlah titik yang memiliki potensi kebakaran itu.
"Seperti pada 30 September 2023 misalnya, itu ada guguran terjadi pukul 11.42 WIB ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 1600 meter. Kebakaran sudah tidak terlihat pada pukul 12.07 WIB," kata Wahyudi, Senin (2/10/2023).
Maupun kemudian pada pagi tadi yang juga sempat beberapa kali guguran material. Pada guguran yang teramati terjadi pukul 06.43 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong.
Lantas, dilanjutkan dengan guguran pada pukul 6.53 WIB tidak teramati adanya vegetasi yang terbakar di hulu Boyong dari CCTV Plawangan dan Pangukrejo.
Kepulan asap memang sempat terlihat di hulu Kali Bebeng. Menyusul guguran yang terjadi pada pukul 07.40 WIB dengan jarak luncur 1.700 meter. Namun asap itu tak terlihat pada pukul 09.00 WIB.
Terlebih dengan masih aktifnya Gunung Merapi, ditegaskan Wahyudi, pemantauan terkait potensi dampak guguran itu akan terus dilakukan. Koordinasi antar instansi pun dilakukan untuk memaksimalkan pemantauan.
Salah satu titik lokasi pemantauan dilakukan di Tugu Suharto Jurang Jero, Magelang. Serta untuk pemantauan di Kabupaten Sleman dilakukan di kawasan Turgo Kecamatan, Pakem.
"Balai TNGM telah melakukan koordinasi dengan BPPTKG terhadap arah dan jarak luncuran. Selain juga pemantauan terhadap titik api yang mengenai vegetasi. Hasil pemantauan pada tanggal 2 Oktober sudah tidak terpantau kepulan asap," terangnya.
Ancaman kebakaran hutan juga masih mengintai mengingat musim kemarau yang masih berlangsung. Masyarakat pun diajak bersama turut serta dalam patroli dan pemantauan bersama petugas.
Baca Juga: 10 Potret Rumah Artis di Jogja, Ada yang Hadap Sawah dan Gunung Merapi
"Kami terus sosialisasi ke masyarakat, termasuk meningkatkan patroli pencegahan kebakaran melibatkan Masyarakat Peduli Api atau MPA dan masyarakat mitra Polhut [MMP]," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
-
Kode Keras Erick Thohir! Timnas Indonesia Akan Tambah Striker Naturalisasi
Terkini
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?
-
UGM Bentuk Tim Komite Etik Terkait Sanksi Akademik Christiano Usai Terlibat Kasus Kecelakaan
-
Viral Pasutri di Sleman Curi HP Demi Susu Balita, Polisi Pertimbangkan Keadilan Restoratif
-
Dedi Mulyadi Ngotot Sekolah Jam 6 Pagi, Komisi X DPR: Jangan Sampai Korbankan Siswa
-
Drama di Pengadilan Negeri Sleman: Gugatan Perdata Ijazah Jokowi Berlanjut, Intervensi Ditolak UGM