SuaraJogja.id - Pemda DIY meluncurkan buku Gerakan Bersama Anti Kekerasan (Gema Tiker). Buku saku ini menjadi mitigasi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Buku ini dirasa penting karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di DIY masih tinggi. Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY mencatat, terjadi 1.282 kasus kekerasan pada 2022 lalu.
"Tahun ini belum ada catatannya [kasus kekerasan di diy], bisa jadi sama atau bahkan bahkan lebih besar karena semakin banyak orang yang speak up," papar Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayat Sumardi di Taman Pintar, Minggu (19/11/2023).
Menurut Erlina, Pemda mencetak 2.000 buku saku tersebut untuk disebarkan ke masyarakat di tingkat kalurahan/kapenawon. Masyarakat bisa mengakses buku-buku tersebut untuk mengantisipasi jika mengalami atau melihat kekerasan yang terjadi.
Dengan demikian masyarakat bisa melaporkan kejadian kekerasan melalui nomor emergency atau UPT yang ada di dalam buku saku. Mereka juga bisa mendapatkan layanan konsultasi, pendampingan hingga visum bila mengalami kekerasan.
"Kalau visum sendiri mahal kan, tapi dengan layanan di upt bisa gratis," ujarnya.
Selain itu, DP3AP2 DIY juga menyediakan layanan gratis bagi korban kekerasan, baik perempuan maupun anak. Layanan tersebut meliputi pendampingan psikologi, hukum, dan rohani.
"DP3AP2 DIY menyediakan layanan gratis bagi korban kekerasan, meliputi pendampingan psikologi, hukum, dan rohani," jelasnya.
Erlina menambahkan, upaya penanganan kekerasan tidak bisa dijalankan sendiri. Perlu gerakan bersama dari berbagai pihak untuk menekan angka kekerasan di DIY.
Pendidikan keluarga dalam mencegah kekerasan pun dibutuhkan. Sebab keluarga yang harmonis dan terpenuhi kebutuhannya akan lebih kecil potensinya mengalami konflik yang dapat berujung pada kekerasan.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Laki-laki, Perempuan dan Anak-anak juga Bisa Alami Hemofilia: Kenali Gejalanya
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Viral! Pria Cabuli Remaja di CSB Mall Cirebon, Sempat Diamuk Massa
-
Pegawai Unram Hamili Mahasiswi KKN, Polda NTB Panggil 'S' Sebagai Tersangka
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan