Selanjutnya, pascapemulihan ODDP didorong agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan aktif di kegiatan sosial masyarakat sekitar.
Para ODDP dampingan YAKKUM diajak terlibat dalam kegiatan Self Health Group (SHG) dan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) untuk melatih ODDP dalam berkomunikasi dan bisa berinteraksi kembali dengan masyarakat.
Selain itu, ODDP dampingan YAKKUM juga diajari agar bisa hidup mandiri, dengan pembekalan ketrampilan sesuai dengan minat masing-masing.
"Misalnya Pak Harjoko dan Bu Endang, selain mendapat pendampingan, juga dapat bantuan hewan ternak. Harapannya, mereka mempunyai aktivitas, bisa mandiri dan menghasilkan sesuatu untuk membantu perekonomian keluarga," kata Benda.
Baca Juga: Mediasi Buntu, Vendor Snack Pelantikan KPPS Sleman Tambah Daftar Tergugat
Sementara itu, Kepala Bagian Skeretaris Informasi dan Komunikasi (Infokom) Pusat Rehabilitas YAKKUM, Birgitta Anggre Hapsari menuturkan Pusat Rehabilitasi YAKKUM sudah melakukan pelayanan terhadapa penyandang disabilitas sejak 1982. Kemudian, pada 2017 Pusat Rehabilitasi Yakum mengembangkan program pelayanan kesehatan jiwa.
"Kami menggunakan pendekatan yang berbeda, karena jika selama ini kesehatan jiwa dipandang sebatas dalam aspek kesehatan saja, maka dalam program yang kami jalankan program ini kemudian menitikberatkan kepada layanan-layanan multi unsur. Selain melakukan pendekatan sosial, kami juga memastikan adanya kebijakan yang lebih berpihak untuk isu kesehatan jiwa," kata Anggre.
Program kesehatan jiwa berbasis masyarakat yang diinisiasi Pusat Rehabilitasi YAKKUM ini memberikan pendampingan kepada ODDP agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan terintegrasi dalam sistem di masyarakat.
"Wilayah yang kami layani ada di tiga kabupaten. Yang pertama Sleman, Gunung Kidul dan juga di Kulon Progo, berkolaborasi dengan 21 desa dan juga berkolaborasi dengan pemerintah kecamatan," pungkasnya.
Anggre menjelaskan, di 21 desa tersebut Pusat Rehabilitasi YAKKUM bekerja sama dengan desa, kader, dan puskesmas memfasilitasi Kelompok Swabantu sebagai wadah untuk mengelola diri dan melatih komunikasi bagi orang dengan disabilitas psikososial dan keluarga.
Baca Juga: Sleman Luncurkan Rumah Pangan B2SA, Tekan Stunting dan Perbaiki Gizi Masyarakat
Kegiatan tersebut, lanjut Anggre, bertujuan untuk mendukung orang dengan disabilitas psikososial dan pendamping dalam meningkatkan pentingnya dukungan sosial serta memotivasi keluarga serta masyarakat dalam peningkatan perawatan intensif bagi ODDP.
"Dalam Kelompok Swabantu ini tentu yang menjadi aktor utamanya adalah teman-teman disabilitas psikososial dan pendamping, tetapi juga ada peran kader desa sebagai mitra utama kami," ungkapnya.
Para kader kesehatan jiwa dan pemerintah desa akan menjadi ujung tombak keberlanjutan Kelompok Swabantu yang di 21 desa tersebut. Sehingga, harapannya ke depan penganggaran desa tidak hanya berpaku kepada pembangunan infrastruktur, tetapi juga program-program yang lebih menitikberatkan pemberdayaan.
"Kami sangat berharap modelling yang sudah kami bangun di 21 desa ini nantinya dapat direplikasi atau menjadi acuan bagi desa lain di Yogyakarta. Tentunya dengan dukungan pemerintah di tingkat kabupaten dan provinsi," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Harga Ikan di Yogyakarta Stabil? Ini Strategi DKP DIY Jaga Pasokan dari Laut Selatan
-
Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY
-
Ayam Goreng Widuran Solo Tidak Halal: DPD RI Desak Pemerintah Bertindak Tegas
-
Langsung Cair, Bongkar Trik Berburu DANA Kaget Hari Ini
-
Polisi Dalami Kecepatan Mobil di Jalan Palagan, Panggil Dinas Perhubungan hingga Pihak BMW