Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 11 Juli 2024 | 21:35 WIB
Pekerja tengah mengepak pupuk hayati Pucamadu yang dibuat Pabrik Gula Madukismo di Yogyakarta, Kamis (11/7/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

Sementara formulator pupuk Pucamadu PT Madu Baru, Sigit Himawan mengungkapkan penggunaan Pucamadu bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia sekita 20 sampai 50 persen. Sekitar 1 hektar lahan hanya membutuhkan 5-6 liter Pucamadu.

"Jadi pemakaiannya 1:100, tergantung peruntukannya. Bisa untuk pola tanam atau lanjutan," paparnya.

Sigit menambahkan, pupuk tersebut merupakan hilirisasi limbah alkohol yang dihasilkan olahan tebu. Tak hanya menggemburkan tanah dan menaikkan pH tanah di lahan pertanian biasa, pupuk tersebut bisa mereklamasi lahan eks tambang, terutama nikel dan batu bara.

Karenanya beberapa waktu terakhir perwakilan dari Kementerian PUPR dan Ibu Kota Negara (IKN) melihat pembuatan pupuk dan mesin yang digunakan. Kedepan akan dijajaki kerjasama dengan IKN untuk menggemburkan lahan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Maestro Djoko Pekik Sempat Alami Penurunan Kesadaran Saat Dibawa ke RS Panti Rapih

" Ada dari PUPR dan IKN malah melihat mesin apa untuk karena butuh penggemburan tanah di IKN. Kan yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN selain pembebasan lahan adalah ketersediaan logistik pertanian. IKN perlu memiliki lahan pertanian yang bagus untuk memenuhi kebutuhan setelah pada pindah kesana sehingga tidak perlu beli dari sulawesi," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More