SuaraJogja.id - Banyak perguruan tinggi (PT) yang saat ini mengobral gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC). Tak haya tokoh tokoh, sederet politisi di Indonesia pun tak luput mendapatkan gelar kehormatan tersebut. Setiap tahun ada saja tokoh dan politisi yang mendapat gelar Dr HC.
"Banyak politikus dan tokoh yang keranjingan dengan gelar doktor hc. Tiba-tiba mereka dapat gelar Dr HC. Sekarang juga sedang keranjingan gelar profesor. Padahal profesor bukan gelar tapi jabatan akademik. Yang bukan dosen itu tidak berhak menyandang guru besar. Kalau politikus juga pingin gelar profesor, ya kita bicarakan moral dan etika," papar Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) sekaligus Rektor UMY, Gunawan Budiyanto disela Sustainability Report 2023 di Yogyakarta, Kamis (18/7/2024).
Diakui Gunawan, aturan gelar Dr HC secara umum ada. Bahkan dalam sistem pendidikan nasional (sisdiknas), pemberian gelar kehormatan tersebut merupakan kewenangan dari perguruan tinggi.
Pemberian gelar tersebut menjadi satu kehormatan jika memang diberikan kepada tokoh yang memiliki karya atau jasa yang besar. Bahkan peran mereka berdampak luar biasa bagi masyarakat.
Namun pada kenyataannya, banyak perguruan tinggi yang
"Tapi kan kemudian kalau masuk ke politik rusak. Ada memang perguruan tinggi tidak memiliki kualitas yang jelas [kemudian memberikan gelar Dr HC ke politikus]. Kalau sudah sampai kepada hal-hal yang sifatnya hedonisme, itu bukan hanya gelar, [tapi] harta yang dipamerkan," tandasnya.
Gunawan menambahkan, maraknya pemberian gelar Dr HC membuat marwah institusi pendidikan pun dipertanyakan banyak pihak karena bisa saja sarat muatan politik. Apalagi bila gelar tersebut diberikan oleh kampus-kampus yang tidak memiliki kualitas bagus kepada para politikus tanpa melalui pertimbangan kompetensi maupun kualifikasi karena bersifat subyektif.
Padahal sesuai Permendikbud Nomor 21 Tahun 2013 maupun Permenristekdikti Nomor 65 Tahun 2016, universitas pemberi gelar harus memiliki akreditasi A.
"Karena memang itu hak dari perguruan tinggi, perkara perguruan tinggi mana tentunya kita bisa melihat kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Sebetulnya, kalau berpikir normal saya tidak mau dikasih gelar doktor HC dari universitas abal-abal. Tapi kalau orangnya gila hormat ya no problem," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Geger! Gelar Doktor Raffi Ahmad dari Profesor Palsu, Jurnalis Asing: Cuma Pria Tua Biasa
-
Profil Andrew MacGregor Marshall: Jurnalis Asing yang Kritik Gelar Kehormatan Raffi Ahmad
-
Muncul Spanduk Jasa Kilat Gelar Akademik di UI, Sindir Doktoral Bahlil Lahadalia?
-
Viral Spanduk Jasa Kilat Gelar Akademik UI: Tawarkan Testimoni Bahlil, Publik Ketar-ketir
-
Kirim Surat ke MPR, Gemas Tolak Pemberian Gelar Pahlawan ke Presiden Soeharto
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Diduga Lakukan Politik Uang Jelang Pilkada, Singgih dan Istri Dilaporkan ke Bawaslu Kota Yogyakarta
-
Diminta Tak Tergesa-gesa, DPRD Kota Jogja Minta Wacana Buang Sampah Berbayar Dikaji Lagi
-
DLH Wacanakan Buang Sampah Berbayar di Kota Jogja, Caranya Bagaimana?
-
Perintis Kuliner Mangut Lele Mbah Marto Ijoyo Meninggal Dunia
-
Beberkan Urgensi Wacana Buang Sampah Berbayar, DLH Kota Jogja: Agar Masyarakat Bertanggungjawab