SuaraJogja.id - Akademisi berkontribusi dalam mendukung SDG’s Indonesia melalui riset penelitian dan pengabdian. Akademisi diharapkan tidak hanya memenuhi tugasnya saja, melainkan berpikir untuk keberlanjutan penelitian dan pengabdiannya pada masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Yanur Nugroho, Ph.D, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDG’s BAPPENAS RI, dalam Conference on Media, Communications, and Sociology (COMICOS) 2024 di FISIP Atma Jaya Yogyakarta, Kamis (12/9).
Ia menegaskan bahwa saat ini yang terjadi adalah akademisi lebih fokus pada tuntuntan melakukan penelitian, namun belum banyak yang memikirkan soal keberlanjutan dari riset/pengabdian tersebut. Artinya, kegiatan tersebut bisa dilakukan terus menerus dan memang berfokus pada penyelesaian persoalan masyarakat yang berkelanjutan.
Yanuar mencontohkan daerah Yogyakarta yang sangat potensial pada isu-isu terkait SDG’s. Akademisi, lanjutnya, bisa menggali isu-isu lokal yang diharapkan dapat menyelesaikan problem di tingkat lokal. Ia mencontohkan kembali, bahwa penelitian di Gunungkidul dengan kekayaan alamnya yaitu pantainya, tidak hanya bisa digali kekayaan alamnya, melainkan dampak dari kehadiran investor pada kehidupan masyarakat ke depannya.
Ia menyatakan kewajiban akademisi melalui Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tonggak membangun pemahaman dasar tentang keberlanjutan, "Kampus punya mandat lewat pendidikannya, agar gagasan keberlanjutan itu makin luas dipahami," ungkap Yanuar.
Baca Juga: Ungkap Salah Satu Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di Kota Jogja, Polisi: Keluarga Tidak Harmonis
Perguruan Tinggi melalui akademisi, lanjut Yanuar, juga perlu mendampingi pemerintah daerah dalam membuat pertimbangan hingga menyusun kebijakan mengenai pembangunan keberlanjutan. Bahkan untuk mendukung penyelesaian isu SDG’s, Yanuar juga bercerita bahwa
semua bentuk beasiswa pemerintah untuk studi lanjut di berbagai jenjang diarahkan untuk penyelesaian isu SDG’s.
"Perlu diketahui bahwa keberhasilan SDG’s di Indonesia sudah di atas 50%. Namun ini masih terus harus ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, pembicara lain, Prof. Gregoria Arum Y, Ph.D, Akademisi dari FISIP UAJY menyatakan bahwa keterlibatan akademisi dalam isu pembangunan berkelanjutan dapat difokuskan dalam penelitian soal isu-isu lokal dan marginal.
Ia juga menceritakan bahwa akademisi bisa melibatkan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan secara bersama-sama.
Luviana, Pimpinan Redaksi Konde.co, juga mengingatkan peran media untuk terus mengawal isu pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, caranya adalah dengan terus mengangkat isu-isu marginal di Indonesia. Pasalnya, masih banyak media di Indonesia yang lebih fokus pada isu
sensasional dan tidak sesuai kepentingan masyarakat. Lebih lagi, katanya, media mainstream di indonesia saat ini dikuasai oleh pembuat kebijakan.
Baca Juga: 8 Tersangka Pengedar Narkoba Diciduk di Yogyakarta, Mayoritas Usia Produktif
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Akademisi Soroti Pengaruh Jokowi Pasca Lengser Mulai 'Luntur', Gelar Doktor Bahlil Jadi Contoh
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci