SuaraJogja.id - Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan buka suara terkait isu intimidasi kepada akun media sosial (medsos) Merapi Uncover dalam unggahan dugaan kasus kejahatan jalanan di Sleman yang ternyata hoaks.
Suwondo memastikan Polda tidak melakukan intimidasi apapun terhadap akun medsos tersebut.
"Kami justru sangat terbantu dengan keberadaan platform seperti Merapi Uncover dan Info Cegatan, yang sering menjadi sumber informasi awal bagi kami untuk merespons kejadian di lapangan," papar Kapolda di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).
Suwondo menyatakan, pihaknya mempersilahkan akun-akun medsos untuk terus menyampaikan informasi pada masyarakat. Namun unggahannya harus sesuai fakta dan peristiwa di lapangan.
"Misalnya ada gambar, ada orang luka, ya sudah lukanya saja disampaikan. Jangan persepsinya masuk ke dalam peristiwanya. Kalau dia tahu benar peristiwanya, tidak apa-apa. Justru itu bagus buat kita, jadi semudah itu. Kalau tahu tidak apa-apa, fakta yang dilihat saja. Artinya postingannya tidak langsung menyimpulkan, iya. Selama fakta semua, monggo," ungkapnya
Suwondo menambahkan, Polda DIY memiliki satgas yang memantau serta merespon peristiwa di medsos. Unggahan itu nantinya diolah, ditindaklanjuti dan diungkap kembali ke publik.
Karenanya polisi merasa terbantu dengan adanya akun-akun medsos selain media massa di Yogyakarta. Suwondo pun mempersilahkan akun-akun sosial media untuk terus menyampaikan informasi pada publik dengan baik.
"Kami punya satgas, yang memang merespon berita-berita yang ada di media sosial.Kami sampaikan juga ke media massa hasil penyelidikan ketika sudah penyelidikan penyidikan," kata dia,
"Nantinya disampaikan lagi ke akun-akun [medsos] itu, sangat mudah dan ini kolaborasi baik sebenarnya. Silahkan kalau ada lagi. Kalau ada informasi teruskan," ungkapnya.
Baca Juga: Seorang Remaja Dibacok di Gamping Sleman, Dua Orang Pelaku Pelajar Dicokok Polisi
Sebelumnya polisi mengungkap adanya informasi tidak benar yang diunggah akun media soaial Merapi Uncover tentang seorang pemuda di Turi, Sleman yang mengaku menjadi korban kejahatan jalanan.
Namun ternyata pemuda itu melukai diri sendiri lantaran cinta yang tak direstui pihak keluarga.
Pemuda itu juga sudah membuat klarifikasi atas kejadian yang ia alami. Meski sudah membuat pembenaran, di media sosial, kasus itu masih kerap dibahas.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Seorang Remaja Dibacok di Gamping Sleman, Dua Orang Pelaku Pelajar Dicokok Polisi
-
Perang Sarung Berubah jadi Perampasan Motor, Polisi Tangkap Satu Pelaku di Sleman
-
Kronologi Kecelakaan Bus Mira vs Truk di Sleman, Sopir Bus Tewas, Penumpang Luka-Luka
-
Harga ATV Bikin Tergiur? Pemuda Sleman Nekat Gondol, Endingnya Terancam Masuk Bui
-
Pastikan Tak Ada Penganiayaan, Pemuda yang Ditemukan di Sawah Berbah Hanya Orang Mabuk
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi