Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 02 Juli 2025 | 21:37 WIB
SPBU Gedongtengen di Jalan Letjen Suprapto yang ditolak warga untuk kembali beroperasi, Rabu (2/7/2025). [Kontributor/Putu]

Warga menyebut total 61 kepala keluarga (KK) terdampak di kawasan Gedong Tengen dengan sekitar 55 KK berdomisili tetap di RW 09.

"Kalau mereka nekat buka, kami akan pasang rambu-rambu penolakan lagi. Ini bentuk perlawanan warga," paparnya.

Selain ledakan, warga sudah sejak lama mengeluhkan pencemaran tanah dan sumur yang diduga berasal dari aktivitas SPBU. Warga sudah pernah melaporkan ke DLHK.

"Air sumur kami bau minyak. Tapi meskipun sudah lapor ke dinas, tidak pernah ditindaklanjuti," paparnya.

Baca Juga: PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"

Secara terpisah Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Jateng dan DIY, Taufiq Kurniawan menjamin nanti ketika operasional SPBU Gedongtengen itu sudah memenuhi persyaratan standar safety, maka baru akan dioperasikan.

"Yang pasti, saat ini SPBU tersebut masih dalam proses police line dari kepolisian," ujarnya.

Taufiq menambahkan, Pertamina menjamin izin operasional tidak akan mereka keluarkan bagi pengelola SPBU Letjen Suprapto apabila belum memenuhi aspek keselamatan atau benar-benar belum layak beroperasi dan melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.

Pihak pengelola sendiri juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan fasilitasnya dan menambah sarana.

Selain itu meningkatkan kualitas fasilitas yang ada.

Baca Juga: Baru 14 TKM Beroperasi di Malioboro, Hasto Desak OPD Tambah Hingga Titik Nol Km

"Sehingga secara operasional akan lebih prima dibandingkan sebelumnya," paparnya.

Menyikapi adanya pemasangan spanduk penolakan di SPBU Gedongtengen, Taufiq menyampaikan harus dipahami bersama bila kejadian yang menimpa SPBU Gedongtengen itu bukan merupakan faktor kesengajaan. Kejadian itu murni musibah.

SPBU tersebut sudah melaksanakan kewajibannya atau pertanggungjawabannya berupa bantuan perbaikan tujuh rumah yang memang melaporkan kerusakan kepada pihak SPBU.

"Jadi harapannya, masyarakat bisa melihat bahwa posisi SPBU ini adalah vital, karena berada di jantungnya Yogyakarta, yakni dekat dengan Malioboro dan juga Stasiun Tugu sebagai pintu gerbang utama wisatawan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More