Warga menyebut total 61 kepala keluarga (KK) terdampak di kawasan Gedong Tengen dengan sekitar 55 KK berdomisili tetap di RW 09.
"Kalau mereka nekat buka, kami akan pasang rambu-rambu penolakan lagi. Ini bentuk perlawanan warga," paparnya.
Selain ledakan, warga sudah sejak lama mengeluhkan pencemaran tanah dan sumur yang diduga berasal dari aktivitas SPBU. Warga sudah pernah melaporkan ke DLHK.
"Air sumur kami bau minyak. Tapi meskipun sudah lapor ke dinas, tidak pernah ditindaklanjuti," paparnya.
Baca Juga: PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"
Secara terpisah Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Jateng dan DIY, Taufiq Kurniawan menjamin nanti ketika operasional SPBU Gedongtengen itu sudah memenuhi persyaratan standar safety, maka baru akan dioperasikan.
"Yang pasti, saat ini SPBU tersebut masih dalam proses police line dari kepolisian," ujarnya.
Taufiq menambahkan, Pertamina menjamin izin operasional tidak akan mereka keluarkan bagi pengelola SPBU Letjen Suprapto apabila belum memenuhi aspek keselamatan atau benar-benar belum layak beroperasi dan melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.
Pihak pengelola sendiri juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan fasilitasnya dan menambah sarana.
Selain itu meningkatkan kualitas fasilitas yang ada.
Baca Juga: Baru 14 TKM Beroperasi di Malioboro, Hasto Desak OPD Tambah Hingga Titik Nol Km
"Sehingga secara operasional akan lebih prima dibandingkan sebelumnya," paparnya.
Menyikapi adanya pemasangan spanduk penolakan di SPBU Gedongtengen, Taufiq menyampaikan harus dipahami bersama bila kejadian yang menimpa SPBU Gedongtengen itu bukan merupakan faktor kesengajaan. Kejadian itu murni musibah.
SPBU tersebut sudah melaksanakan kewajibannya atau pertanggungjawabannya berupa bantuan perbaikan tujuh rumah yang memang melaporkan kerusakan kepada pihak SPBU.
"Jadi harapannya, masyarakat bisa melihat bahwa posisi SPBU ini adalah vital, karena berada di jantungnya Yogyakarta, yakni dekat dengan Malioboro dan juga Stasiun Tugu sebagai pintu gerbang utama wisatawan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi