- Upaya DIY mengubah sampah menjadi energi listrik terancam pupus
- Hal itu lantaran syarat untuk menyediakan 1.000 ton per hari tidak bisa stabil
- Sejumlah wilayah di DIY sudah mandiri dalam mengolah sampah mereka
Namun bila Pemda DIY menolak program PSEL, maka konsekuensinya pengolahan sampah harus dilakukan sepenuhnya secara mandiri.
"Jadi kalau kita ikut program ini, konsekuensinya adalah semua harus diarahkan ke listrik. Tapi kalau tidak ikut, kita harus mandiri mengatasi persoalan sampah dengan cara lain. Itu yang sedang kita timbang," kata dia.
Made menyebut, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X juga meminta sampah diolah menjadi biomassa atau bahan bakar alternatif untuk industri semen.
Sultan tidak mau seluruh sampah di DIY djadikan listrik.
Dengan skema ini, daerah yang tidak mampu memenuhi 1.000 ton per hari tetap bisa ikut serta dalam program pengolahan sampah skala besar tanpa harus menanggung kontrak panjang yang memberatkan.
Karenanya kebijakan pengolahan sampah akan dibicarakan secara intensif bersama bupati/walikota dalam waktu dekat ini.
"Kalau semua diarahkan ke listrik memang sulit. Ada juga opsi RDF untuk bahan bakar semen, atau biomassa. Bahkan ada tawaran dari investor asing untuk mengolah plastik menjadi energi. Jadi opsi-opsi ini masih dalam tahap diskusi," jelasnya.
Made menambahkan, rencana pembangunan fasilitas PSEL baru ditargetkan bisa berjalan pada 2028 mendatang.
Sementara itu, keputusan apakah DIY akan bergabung dalam skema besar ini atau memilih jalannya sendiri masih menunggu hasil pembahasan lanjutan.
Baca Juga: Sampah Sleman, Sisa Makanan jadi 'Biang Kerok', TPST Baru Terhambat Izin TKD
"Minggu depan kami akan duduk bersama dengan para kepala daerah untuk menentukan sikap. Intinya, ini peluang, tapi juga penuh konsekuensi. Kita harus benar-benar menghitung kekuatan dan kebutuhan daerah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat