- Chef asal Prancis Andrée Rosier mengunjungi Kota Jogja
- Rombongannya menyambangi beberapa pasar yang ada di Jogja
- Dari kunjungannya ke Jogja sang chef akan menciptakan masakan baru perpaduan Jogja dan Prancisa
Kelana Rosier semakin menarik ketika dirinya diberhentikan di antara surga rempah yang lain.
Tentunya, usai beragam daging merah hingga kios-kios ikan dilewati dengan perlahan.
Kali ini, Rosier tidak sekadar bertanya dan menanti jawaban. Ia membawa pulang beberapa rempah sebagai buah tangan.
Mulanya, ia jatuhkan pilihan pada kayu secang, rempah yang tumbuh subur di Semenanjung Malaya dan Pulau Jawa. Bila di Yogyakarta, secang seringkali dijadikan bahan utama dari wedang uwuh, bersama kayu manis dan cengkeh.
Sayangnya, kayu-kayu secang yang coklat kemerahan dan beraroma unik tersebut tidak dibawanya pulang. Pilihan sebagai buah tangan jatuh pada rempah yang lain.
Selain rempah, hati Rosier jatuh pada banyaknya varian jeruk yang dijual di Beringharjo. Satu kios bisa menjual varian jeruk purut, jeruk lime, jeruk sambal, hingga jeruk nipis.
Jeruk nipis yang dijajakan pun ditawarkan dalam beragam ukuran.
"Ketika saya berkunjung ke Pasar (Beringharjo), saya melihat jenis jeruk yang berbeda-beda," tutur Rosier dalam bahasa Perancis dalam agenda Konferensi Pers Michelin Star Dinner - Three Colors, One Table, di Eboni Bar & Lounge, Hotel Tentrem Yogyakarta pada hari yang sama.
Gori, Inti Gudeg Makanan Khas Yogyakarta
Baca Juga: Sensasi Makan Lukisan Cokelat Tata Surya di Atas Meja Hotel Tentrem Yogyakarta
Tidak lengkap rasanya bila Rosier dan rombongan tidak diperkenalkan dengan inti dari Gudeg, makanan khas Yogyakarta.
Nangka muda atau gori, sebagaimana masyarakat Jawa menyebutnya adalah bahan utama dari gudeg.
Ia dimasak bersama santan dan rempah-rempah termasuk kemiri.
Hal yang menarik di balik pembuatan gori adalah mereka yang menjajakannya di pasar, termasuk Pasar Beringharjo.
Kepada Suarajogja, seorang penjaja menjelaskan detail kisah-kisah di balik gori yang dipotongnya dengan begitu profesional.
Bahkan tangan yang cekatan didampingi bibir yang terus berkisah membawa daya tarik tersendiri bagi Jules Irrmann, Direktur Institut Français d’Indonésie sekaligus Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Bukan Asal Manggung! Ini 7 Spot Resmi Pengamen di Malioboro, Ada Lokasi Tak Terduga
-
Nataru 2025: Pemerintah Gercep Benahi Infrastruktur, AHY Janjikan Libur Aman dan Nyaman!
-
Pasca Tragedi Ponpes Al-Khoziny, AHY Minta Pemda Perketat Pengawasan Bangunan Pesantren
-
AHY Yakin Indonesia Menang Tipis atas Arab Saudi: Cukup 1-0, yang Penting Menang
-
Kala Chef Michelin Star Berkelana di Tengah Pasar Beringharjo Yogyakarta