- Mahasiswa Ilmu Sejarah UNY mendesak aparat membebaskan Perdana Arie Veriasa
- Kampus justru dikritik karena totalitas memberikan pendampingan terhadap Arie
- Perdana Arie disangkakan pasal yang berkaitan dengan dugaan pengerusakan
SuaraJogja.id - Sejumlah mahasiswa Ilmu Sejarah UNY menggelar aksi bertajuk 'Aksi Kami Kem-Arie' di Taman Pancasila UNY, Kamis (9/10/2025).
Hal ini sekaligus sebagai respons atas penangkapan staf Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNY, Perdana Arie Veriasa.
Adapun Perdana Arie ditangkap polisi usai diduga terlibat dalam aksi perusakan di Polda DIY saat aksi pada Agustus lalu.
"Melihat beberapa proses yang sudah janggal yang kita artikan sebagai kriminalisasi, ya harapannya [Arie] segera bebas," kata salah satu perwakilan aksi, Dana, kepada wartawan.
Selain mendesak pembebasan Arie, massa aksi turut menyoroti sikap kampus dalam kasus ini.
Adapun rektorat sampai saat ini tidak memberikan pendampingan terhadap Arie.
Oleh sebab itu mereka meminta kampus UNY memberikan pendampingan hukum terhadap Perdana Arie yang kini berstatus tersangka.
"Arie juga punya hak untuk pendampingan hukum, moril, dan segala macam," ucapnya.
Beberapa poin dituangkan dalam pernyataan sikap Ikatan Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta saat aksi;
Baca Juga: Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya
Pertama untuk mengajak seluruh mahasiswa, alumni, dan tenaga kependidikan Ilmu Sejarah untuk bersatu, bersolidaritas, dan bersuara bersama dalam melawan kriminalisasi serta pembungkaman terhadap nalar kritis di lingkungan kampus.
Kedua mendesak Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta untuk segera memberikan pendampingan hukum, dukungan moral, dan jaminan akademik bagi Perdana Arie Putra Veriasa tanpa menunggu mekanisme birokrasi yang berbelit.
"Keberpihakan pada mahasiswa adalah bentuk tanggung jawab moral dan akademik universitas," tegasnya.
Ketiga mendesak Universitas Negeri Yogyakarta untuk bersuara lantang menyerukan keadilan bagi korban-korban mahasiswa UNY yang direpresi oleh aparat.
Termasuk dengan menyatakan sikap resmi yang berpihak pada perlindungan hak-hak mahasiswa agar tidak ada lagi kriminalisasi dan kekerasan yang menimpa mereka.
Keempat menuntut Dekanat FISIP berkomunikasi dengan jajaran Dosen Prodi Ilmu Sejarah UNY untuk menjamin hak akademik Arie tetap berjalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI