"Dulu tabungan sama cincin, saya taruh di kaleng, hilang," kata Tuminem.
Ia bahkan belum sempat membuat kamar kecil. Ternak ayamnya belum sempat berkembang. Kini banjir kembali datang.
Tuminem sempat meminjam uang ke tetangga untuk membeli beras dan gula. Namun, gula yang ditaruh di dapur itu pun hanyut dibawa air.
"Sekarang pegang Rp1.000 saja enggak," kata Tuminem dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga:Pulang ke Rumah, Ayah Malah Tewas di Tangan Putranya Sendiri
Tuminem berharap segera mendapat bantuan agar kehidupannya lebih baik. Ia bahkan tak enggan berpindah lokasi agar terbebas dari banjir yang berulang melanda rumahnya. Kendati demikian, ia hanya bisa pasrah dan ikhlas dalam menghadapi semua kondisi.
Kontributor : Sri Handayani