SuaraJogja.id - Sebanyak 644 tangki air bersih telah disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di 14 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Meski begitu, Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edi Basuki mengemukakan jumlah permintaan distribusi akan terus bertambah karena daerah terdampak kekeringan di wilayah tersebut bakal meluas.
"Sejak Juni hingga saat ini, kami sudah mendistribusikan sedikitnya 644 tangki air bersih. Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah banyak, mengingat jumlah warga terdampak kekeringan semakin meluas," katanya seperti diberitan Antara di Gunung Kidul, Selasa (23/7/2019).
Hingga saat ini, ia mengatakan kekeringan telah melanda sedikitnya di 471 dusun yang berada di 78 desa atau terdampak pada 134.929 warga di 14 kecamatan.
Baca Juga:Selama Juli, Kebutuhan Droping Air Bersih di DIY Meningkat
"Anggaran penanganan bencana kekeringan belum cukup memenuhi distribusi air bersih kepada masyarakat. Kami membuka kerja sama dengan swasta. Saat ini sudah banyak bantuan air bersih dari pihak swasta, salah satunya dari Letkol Infantri Tugiman sudah mulai kita distribusikan. Bantuan kami fokuskan di Kecamatan Rongkop," katanya.
Sementara itu, donatur bantuan air bersih, Letkol Infantri Tugiman mengatakan butuh terobosan yang matang untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul. Akademisi Universitas Padjadjaran Bandung ini mengatakan butuh bantuan teknologi untuk mengangkat air.
"Sebagai putra daerah asli Gunung Kidul tentu saya berobsesi ada penyelesaian yang signifikan dalam mengatasi masalah air bersih. Sehingga masalah kekeringan sebagai bencana tahunan ini tidak terus terjadi," katanya.
Tugiman memberikan bantuan 30 tangki air besih yang diberikan kepada warga di lima dusun di Desa Melikan, Kecamatan Rongkop.
Sementara itu, seorang warga penerima bantuan air bersih Yuni mengatakan warga yang mengalami krisis air bersih kini hanya mengandalkan pembelian air dari tangki swasta. Saat ini, harga air bersih kapasitas 5.000 liter mencapai Rp 120 ribu.
Baca Juga:Kekeringan di Cianjur Makin Meluas, Puluhan Ribu Jiwa Butuh Air Bersih
"Kalau kami harus membeli satu tangki setiap dua minggu sekali, kami cukup keberatan. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan air bersih ini," katanya. (Antara)