Hendro menambahkan, peluru dibuang setelah Rabu (16/10/2019) malam setelah pukul 22.00 WIB pasca pekerja bangunan di kawasan tersebut selesai bekerja. Pekerja baru menemukan peluru Kamis (1710/2019) pukul 09.00 WIB.
"Kami menemukan dan mengamankan. Kami belum tahu modusnya. Kalau dilihat dari fisiknya, (peluru) masih bagus, masih aktif," jelasnya.
Sementara Ipda Maryono menjelaskan, amunisi tidak jadi satu. Sebagian ada di saluran air, sebagian lainnya didalam gorong-gorong.
"Karena terlalu jauh dari lorong, kami harus menggunakan stik (tongkat-red) untuk mengambil," jelasnya.
Baca Juga:Gegana Olah TKP Ledakan Gudang Amunisi Mako Brimob Semarang
Maryono memastikan 119 peluru yang ditemukan merupakan FN dengan kaliber 9 mm. Tidak semua peluru baru, sebagian sudah lama sekitar 4 tahun bahkan lebih. Namun semua peluru masih aktif dan bisa digunakan karena bersih tidak berkarat.
Peluru saat ini dibawa ke kantor tim Gegana Brimob Polda DIY. Setelah melalui penyelidikan maka dimungkinkan pada 2020 mendatang akan dimusnahkan.
"Peluru dikumpulkan jadi satu, mungkin tahun 2020 dihancurkan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Sterilisasi Gedung MK, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak dan Tim Gegana