Puluhan Pengusaha Kukuh Tolak Malioboro Jadi Pedestrian

Pemkot Yogyakarta berencana menjadikan kawasan Malioboro sebagai area pedestrian bebas kendaraan.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 17 Desember 2019 | 16:43 WIB
Puluhan Pengusaha Kukuh Tolak Malioboro Jadi Pedestrian
Ketua Umum Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY), Sadana Mulyono memberi keterangan kepada wartawan di Balaikota Yogyakarta, Selasa (17/12/2019). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Puluhan anggota Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) menggelar mediasi dengan Pemkot terkait wacana full pedestrian Malioboro di Balaikota Yogyakarta, Selasa (17/12/2019). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Puluhan anggota Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) menggelar mediasi dengan Pemkot terkait wacana full pedestrian Malioboro di Balaikota Yogyakarta, Selasa (17/12/2019). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang memimpin mediasi tersebut mengungkapkan, telah menerima keluhan para pengusaha. Kendati demikian, wacana tersbut akan tetap diberlakukan.

"Rencana ini tak lain untuk menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang nyaman untuk wisata. Sehingga rencana membuat Malioboro sebagai full pedestrian harus dilakukan karena memang banyak keluhan di media sosial Malioboro sudah tidak nyaman. Nantinya keluhan ini (PPMAY) akan kami selesaikan secara bertahap. Termasuk nanti penataan PKL di sepanjang Malioboro akan kami fokuskan terlebih dulu menindaklanjuti putusan pengadilan," terang Heroe.

Pihaknya menambahkan jika Pemkot mulai melakukan penataan kawasan Malioboro menjadi full pedestrian pada awal 2020 mendatang.

"Awal tahun 2020 mulai Januari nanti penataan kawasan ini kami lakukan," ungkap dia.

Baca Juga:Banyak Sampah di Kegiatan Selasa Wage Malioboro, Sultan: Ngga Usah Sambat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini