Tak Dapat Restu Keluarga, Ipar Jokowi Mundur dari Pilkada Gunungkidul 2020

Wahyu Purwanto sebelumnya masuk dalam bursa pencalonan bupati di Pilkada Gunungkidul 2020.

Galih Priatmojo
Senin, 20 Januari 2020 | 19:16 WIB
Tak Dapat Restu Keluarga, Ipar Jokowi Mundur dari Pilkada Gunungkidul 2020
Ipar Presiden Joko Widodo, Wahyu Purwanto (tengah) dan Kepala Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rosyid (kiri). (Antara)

SuaraJogja.id - Wahyu Purwanto tokoh yang sebelumnya disebut-sebut sebagai ipar Presiden Jokowi dikabarkan mundur dari kontestasi Pilkada Gunungkidul 2020. 

Kabar mundurnya Rektor Universitas Gunungkidul ini dibenarkan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasdem yang selama ini disebut-sebut akan mengusung Wahyu Purwanto sebagai calon bupati mendatang.

Berita ini ternyata sudah diketahui oleh Ketua DPD Nasdem Gunungkidul Supardjo. Suparjo menyebutkan Wahyu Purwanto sudah menyatakan mundur dari proses pencalonan Bupati untuk Pilkada 2020 di Gunungkidul. Alasannya mundurnya Wahyu lebih karena pertimbangan keluarga.

"Alasan keluarga menjadi jawabnya atas mundurnya Pak Wahyu," ungkapnya, Senin (20/1/2020).

Baca Juga:Budaya Ini Jadi Penyebab Kasus Antraks Kerap Muncul di Gunungkidul

Sebenarnya, lanjut Suparjo, Wahyu Purwanto yang sudah turun di ratusan desa di Gunungkidul ini memang menyatakan mundur pekan lalu. 

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kandidat yang selama ini diusung partai yang dibidani Surya Paloh tersebut. Beberapa nama lain akan diukur baik tingkat elektabilitas dan popularitasnya.

"Tentu kita akan evaluasi bersama," terangnya.

Saat ini Partai Nasdem telah memiliki beberapa kandidat nama calon bupati. Di antaranya seperti Mayor Sunaryanto, Sutrisna Wibawa, Bambang Krisnadi, Yurif Hudaya.

Nama-nama tersebut sebelumnya memang pernah mendaftarkan diri ke Partai Nasdem. Namun demikian Suparjo menegaskan bahwa semua proses politik masih menunggu DPP Nasdem. 

Baca Juga:Pemkab Gunungkidul Berencana Tata Pantai Baron, Tiga Warga Tolak Ganti Rugi

"Ini kan politik masih banyak kemungkinan. Bisa saja berubah," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak