SuaraJogja.id - Aksi klitih yang terus terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikhawatirkan mengganggu stabilitas ekonomi. Karena aksi klitih yang membabi buta dan terus terjadi membuat warga dan juga para pendatang khawatir tiba-tiba menjadi sasaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hilman Tisnawan mengatakan, tahun ini sebenarnya tahun politik di DIY karena ada 3 daerah tingkat II yang melaksanakan hajatan Pilkada pemilihan Bupati dan wakil Bupati. Kendati demikian, hajatan Pilkada tersebut nantinya justru berimbas positif terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY.
"Karena konsumsi masyarakat akan semakin meningkat. Dan imbasnya pertumbuhan ekonomi juga meningkat,"ujarnya, Selasa (4/2/2020).
Yang penting menurutnya adalah kondusifitas tetap terjaga di wilayah ini. Kondusifitas sosial masyarakat memang akan berpengaruh terhadap iklim investasi dan juga perekonomian masyarakat termasuk di dalamnya kunjungan wisatawan di DIY.
Baca Juga:Polda DIY Tahan 2 Penambang Ilegal di Kawasan Rawan Longsor Gunungkidul
Dibanding dengan Pilkada, justru yang dikhawatirkan sekarang ini adalah aksi klitih yang berulang kali terjadi di wilayah DIY. Klitih kini membuat orang takut untuk keluar rumah di malam hari, karena khawatir menjadi sasaran aksi kejahatan jalanan tersebut.
"Tolonglah aksi klitih ini segera diatasi,"harapnya.
Hilman menyebut meski saat ini belum terasa dampaknya, namun ia khawatir secara psikologis akan menyebabkan kesan yang tidak baik bagi DIY.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Konvoi ke Mapolda DIY, FKOR Minta Klitih Segera Diberantas