SuaraJogja.id - Sungai Sempor tiba-tiba jadi sungai yang banyak didatangi warga, Sabtu (22/2/2020). Sungai ini merupakan tempat kejadian hanyutnya sejumlah siswa SMP 1 Turi Sleman pada Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 16.00 WIB kala kegiatan susur sungai.
Kebanyakan orang yang datang merupakan warga sekitar sungai maupun tetangga para korban. Mereka ingin tahu sungai yang menghanyutkan puluhan siswa SMPN 1 Turi dan membuat sejumlah siswa meninggal dunia.
“Tadi saya takziah dulu ke rumah keluarga Arisma [Arisma Rahmawati, salah satu korban meninggal dunia], terus ke sini,” ungkap Tono (35), warga Ngentak, Bangunkerto, Turi, Sleman saat ditemui SuaraJogja.id di Posko SAR Gabungan, Donokerto, Turi, Sleman, Sabtu siang.
Tono mengaku kaget, sungai tersebut tiba-tiba banjir dan menghanyutkan para siswa. Sebab, sebelumnya banyak anak-anak yang mengikuti kegiatan serupa di sungai, tetapi tidak pernah banjir.
Baca Juga:Susur Sungai SMP 1 Turi Mendadak Tanpa Persiapan, Ini Kata Kakak Korban
“Saya sering lihat kok anak-anak pramuka lewat sini, ikut kegiatan sekolah. Karena itu, sekarang pengin tahu kondisi sungainya seperti apa,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Sugeng (66), warga Ngentak. Dia dan keluarga melihat sungai setelah takziah salah satu korban. Wanita berjilbab ini mengaku sedih karena beberapa korban luka dan meninggal merupakan tetangganya.
“Sedih rasanya lihat tetangga yang kehilangan anak. Makanya setelah takziah di rumah, saya ke sungai ini sekalian memanjatkan doa,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 8 dari 249 siswa SMPN 1 Turi dinyatakan meninggal dunia saat susur sungai. Mereka hanyut karena sungai tiba-tiba banjir.
Kontributor : Putu Ayu Palupi