Huda juga meminta siswa untuk fokus belajar dan menghindari hal-hal negatif yang kini kian marak terjadi dilakukan oleh siswa usia sekolah.
Setelah Huda menyampaikan salam penutup, seorang siswi yang berdiri tepat di area sudut lapangan, pingsan.
Melihat ada siswi yang pingsan, sejumlah orang menuju ke anak tersebut dan saling membantu menggendong anak tersebut untuk menerima penanganan.
Deklarasi tersebut juga diikuti dengan flash mob yang dilakukan semua peserta deklarasi, tak terkecuali Bupati dan Wakil Bupati Sleman.
Baca Juga:Wajib Tahu, Ini Tips Penting Naik Motor saat Musim Hujan
"Kita harus menyongsong hari depan dengan semangat, buktikan anak-anak SMP N 1 Turi memang hebat dan semangat. Syaratnya, kita harus move on jalan terus menuju masa depan lebih bagus. Biar berlalu, dikoreksi dan dievaluasi. Mudah-mudahan yang di masa depan tinggal yang terbaik," ujar Sri Purnomo.
Ia juga menegaskan, manusia dasarnya hanya bisa berusaha, sedangkan segala sesuatunya sudah ditentukan oleh Tuhan. Ia berharap, tidak ada yang berlarut-larut dalam kesedihan, melainkan menjadikan musibah susur sungai Sempor sebagai pelajaran untuk masa depan.
"Ketika kita berani mendung-mendung susur sungai, tapi kemudian sungai banjir. Tapi karena usaha kita sudah seperti itu, ya berarti takdirnya begitu, ya sudah. Semoga anak-anak SMP N 1 Turi yang meninggal dunia, meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah," kata Sri Purnomo.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Jangan Panik! Intip Tips Atasi Wajah dan Mata Sembab ala Bella Hadid