SuaraJogja.id - Jogja selalu meninggalkan cerita. Ya, seperti candu, Jogja selalu membuat orang yang pernah mendatanginya ingin kembali merangkulnya di lain waktu.
Bagi kalian yang pernah bersekolah dan hidup di Jogja berjuta kenangan dan hal-hal menarik yang digores Jogja di benakmu pasti membuat rindu kota yang berada di selatan Pulau Jawa ini. Entah, tempat makan, angkringan tempat biasa kamu nongkrong hingga tempat pertama yang ingin kamu tunjukkan pada pasangan.
Banyak orang sepakat, Jogja memang selalu istimewa. entah apapun alasan di belakangnya, tanpa disadari, Jogja telah menjadi ibu asuh bagi ribuan orang baik asli Jogja, pengais rejeki di Jogja maupun pelajar yang sedang menuntut ilmu di Jogja. Jogja telah menemani orang-orang di dalamnya beranjak menuju dewasa.
Meski pada akhirnya kamu mungkin meninggalkan Jogja, kita menyadari bahwa ia pun terlalu istimewa untuk dilupakan begitu saja. Jogja adalah tempat dimana rindu kita bersua.
Baca Juga:Kangen Sepak Bola, Achmad Jufriyanto Kenang Momen Lawan Arsenal
Nampaknya itu pula yang dirasakan warganet hari ini (2/4/2020), terutama para warga Twitter yang sedang merindukan Jogja. Terbukti dengan naiknya tagar #KangenJogja di Twitter sejak pagi.
"Dulu tak pernah terlintas di pikiranku untuk menginjakan kaki bahkan singgah sebagai tamu, sekarang ingin sekali aku menetap disana bersama yang terkasih suatu saat nanti. Jogja dengan segudang cerita, pengalaman, dan cinta. #kangenjogja," ujar akun @jinggasayu.
Sepakat dengan para warganet, Humas Pemda Yogyakarta juga membagikan momen #kangenjogja versi pecinta Selasa Wagen Malioboro, lengkap dengan video Maliboro yang sedang diguyur hujan.
"Dikejar hujan pas lagi asyik menikmati Pedestrian Malioboro," tulis @humas_jogja.
Sore-sore di angkringan sembari ngopi menikmati hujan, bertemu dengan orang-orang sederhana dan ramah, menikmati senja atau sekedar mendiskusikan tetek bengek kehidupan di warung kopi.
Baca Juga:Menteri Kesehatan Israel dan Istri Positif Terjangkit Corona
Kenangan bersama si dia di kafe murah meriah yang buka 24 jam adalah sebagian benih rindu di Jogja yang tanpa sadar ikut merasuki sendi-sendi kehidupan. Semoga wabah corona segera usai, dan kita bisa bersama-sama menikmati damainya Jogja.
Kalau pembaca Suarajogja, apa yang dikangeni dari Jogja? Tulis di komen ya.