Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih, Kamis siang, mengungkapkan, balai diklat tersebut memiliki kamar yang representatif untuk menampung tenaga medis dan relawan penanggulangan COVID-19. Untuk tahap awal, ada sembilan tenaga medis dari RSUD Kota Jogja yang menempati balai diklat tersebut.
“Rencananya akan ada 25 orang lagi dari RSUD Pratama,” ungkapnya
Berty menyebutkan, saat ini masih dibuka pendaftaran bagi tenaga medis dan relawan yang ingin tinggal sementara di balai diklat tersebut selama menangani COVID-19. Mereka dipastikan mendapatkan layanan mulai dari kebutuhan logistik hingga sterilisasi.
Sementara, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Yogyakarta Suroyo mengungkapkan, Balai Diklat Depdagri memiliki 141 kamar yang masing-masing terdiri dari dua tempat tidur.
Baca Juga:Tak Bisa Tidur dan Gelisah Jadi Alasan Naufal Samudra Pakai Narkoba
“Tapi untuk menjaga ketenangan dan kesehatan, maka satu kamar hanya satu orang tenaga medis atau relawan,” ungkapnya.
Ketua Kampung Baciro Syarif Hidayat menjelaskan, warga sekitar tidak pernah mempermasalahkan kedatangan tenaga medis yang tinggal di balai diklat tersebut. Justru mereka menyambut kedatangan tenaga medis dan relawan sebagai pahlawan dalam penanganan COVID-19.
"Kami tidak khawatir karena sosialisasi dari pemerintah sudah baik, sehingga warga menerima," jelasnya.
Syarif menjelaskan, ada sekitar 25 hingga 30 KK yang rumahnya berdempetan dengan balai diklat tersebut. Mereka juga sudah mendapatkan sosialisasi terkait kebijakan penempatan tenaga medis di balai diklat tersebut.
“Kalau keseluruhan ada empat RW di sekitar balai diklat,” imbuhnya.
Baca Juga:Bocah Pencuri Celana Dalam Wanita di Karanganyar Disebut Punya Kelainan
Kontributor : Putu Ayu Palupi