Kulon Progo Belum Rencanakan Rapid Test COVID-19 Massal, Ini Alasannya

"Sementara kota [Jogja] apalagi Kulon Progo masih dipandang relatif aman, jumlahnya pasien positif tidak terlalu banyak, sehingga belum melakukan rapid test massal," ujar Sri.

M Nurhadi | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 Mei 2020 | 15:05 WIB
Kulon Progo Belum Rencanakan Rapid Test COVID-19 Massal, Ini Alasannya
Ilustrasi warga ikuti rapid test. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJogja.id - Bertambahnya kasus reaktif COVID-19 di Kulon Progo belum membuat Dinas Kesehatan bergerak untuk mencanangkan rapid test secara massal untuk warga. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami menegaskan, wilayahnya saat ini belum berencana melakukan rapid test massal.

Ia menyebut, keputusan itu sudah disampaikan melalui Pemda DIY yang sampai saat ini baru menetapkan tiga kabupaten saja yang berencana akan lakukan rapid test massal, yakni Bantul, Gunungkidul dan Sleman.

"Jadi sementara untuk kota [Jogja] apalagi Kulon Progo masih dipandang relatif aman, jumlahnya pasien positif tidak terlalu banyak, sehingga belum melakukan rapid test massal," ungkap Sri Budi, Selasa (5/5/2020).

Baca Juga:Tukang Cukur Gunakan Jas Hujan Sebagai APD

Pihaknya kini terus berupaya guna menekan sebaran virus corona di wilayahnya, terlebih setelah adanya kasus tambahan baru. Penggunaan alat rapid test di Kulon Progo sendiri saat ini hanya diprioritaskan bagi pihak-pihak yang memiliki risiko tertular COVID-19.

Kalangan yang diprioritaskan diantaranya tenaga kesehatan, orang kontak erat dengan pasien positif, pendatang dari luar daerah atau luar negeri yang bergejala dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah melakukan isolasi mandiri di rumah sembari menunggu keluarnya hasil tes swab.

Terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di dua rumah sakit rujukan dan sejumlah puskesmas masih terpantau aman. Bantuan yang terus berdatangan dari berbagai pihak juga terus mengalir sehingga stok masih mencukupi.

"Untuk bahan medis habis pakai saat ini masih dapat dikatakan cukup untuk sekitar sebulan atau dua bulan ke depan," katanya.

Sri Budi juga mengatakan, 10 tambahan ruang isolasi di RSUD Wates juga sudah mulai dibuka. Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak menutup kemungkinan untuk kembali menambah jumlah ruangan jika kondisi semakin buruk.

Baca Juga:Banyak Lagu Didi Kempot Soal Jogja, Ternyata Ini Alasan di Baliknya

Selain itu, alat-alat kesehatan seperti ventilator dan yang lain terbatas sehingga perlu digunakan semaksimal mungkin untuk yang benar-benar membutuhkan.

Berita Terkait

Survei ini juga mengungkap bahwa setiap generasi memiliki prioritas berbeda dalam meningkatkan kesehatan.

pressrelease | 00:55 WIB

Budhi menambahkan, program vaksinasi di DIY juga menyasar para penghuni lapas.

jogja | 17:10 WIB

Kabupaten Bandung Barat terus mengalami peningkatan di berbagai sektor strategis pasca pandemi covid-19 bahkan investasi terus meningkat di wi;ayahnya

bandungbarat | 15:40 WIB

Berakhirnya Covid-19 tidak membuat dunia bisa berleha-leha setelah berjuang selama tiga tahun lebih. Sebab, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dunia teratur harus bersiap menghadapi pandemi dan ancaman lainnya di masa depan.

denpasar | 05:13 WIB

KPK membuka penyidikan baru dugaan korupsi pekerjaan penyaluran bantuan sosial beras untuk KPM.

news | 18:07 WIB

News

Terkini

Program digitalisasi homestay sendiri, kata Wijayanto masih dalam tahap awal.

News | 19:40 WIB

Dia mengaku tak menyangka keputusannya menjadi mitra UMi akan membawanya menjadi sosok yang dipercaya oleh masyarakat.

News | 19:00 WIB

Selain relawan, BPBD juga melatih organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pencegahan hingga penanggulangan kebakaran.

News | 17:12 WIB

Diungkapkan Rini bahwa dari data empat tahun terakhir itu pengidap sifilis memang didominasi laki-laki.

News | 17:08 WIB

Atas penyerangan itu korban mengalami luka-luka. Korban satu mengalami luka memar di leher dan rahang karena dipukul kemudian dicekik.

News | 14:18 WIB

terjadi tren penurunan orang asing yang masuk ke DIY sejak tahun 2019.

News | 14:14 WIB

Menurut Anne, perubahan jadwal dilakukan karena karakter penumpang di Yogyakarta dan Solo berbeda dengan Jabodetabek.

News | 11:32 WIB

Disampaikan Herwatan, dua mantan camat itu diperiksa sebagai saksi atas kasus penyalahgunaan TKD dengan tersangka Direktur Utama PT Deztama Putri Sentosa

News | 23:56 WIB

Kuwat merupakan salah satu korban dukun pengganda uang di Banjarnegara

News | 23:43 WIB

Berdasarkan laporan Future of Dating 2023, disebutkan bahwa Gen Z mengutamakan autentisitas dalam dunia kencan.

Lifestyle | 19:33 WIB

Fasilitas Swiss-Belboutique Yogyakarta ini terbuka untuk umum. Bahkan, disediakan gratis peminjaman handuk mandi bagi setiap tamu yang berenang.

Lifestyle | 17:18 WIB

Budhi menambahkan, program vaksinasi di DIY juga menyasar para penghuni lapas.

News | 17:10 WIB

Pembatalan calon siswa yang mendaftar lewat zonasi radius tetap dilakukan meskipun yang bersangkutan sudah masuk dalam KK selama satu tahun.

News | 16:50 WIB

Unit PPA Polresta Jogja sudah berupaya memfasilitasi kelima perempuan sebagai korban itu untuk direhabilitasi di Balai Dinas Sosial DIY.

News | 16:40 WIB
Tampilkan lebih banyak