Jenuh Belajar di Rumah, Pelajar di Bantul Kembangkan Channel Youtube

Hassan sudah mempelajari kemampuan video editing sejak duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD).

M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 05 Mei 2020 | 21:40 WIB
Jenuh Belajar di Rumah, Pelajar di Bantul Kembangkan Channel Youtube
Hassan Saibani sedang mengedit video untuk konten YouTubenya. [Istimewa]

SuaraJogja.id - Kebijakan sekolah online, sudah memasuki minggu keenam. Dalam kurun waktu tersebut, tak jarang ditemui keluhan siswa yang jenuh mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dari rumah. 

Siswa kelas tujuh SMPN 1 Banguntapan, Hassan Saibani juga turut menjadi bagian dari kebijakan online tersebut mengaku sudah satu bulan lebih mengikuti KBM dari rumah.

Meski demikian, Hassan terus mencoba mengisi kejenuhannya dengan hal-hal positif. Salah satu yang tengah ia geluti saat ini adalah mengembangkan kanal YouTube pribadinya yang berisi video motivasi dan berbagai tutorial.

"Udah beberapa kali bikin channel YouTube, tapi yang dulu agak kurang fokus, padahal udah ada yang 1500 subscribe," kaat hassan saat dihubungi Selasa (5/5/2020). 

Baca Juga:Pakai Hazmat, MCCC Surabaya Tuntut Pemkot dan Pemprov Setop Perselisihan

Sebelumnya, hassan mengaku sudah pernah mengembangkan akun YouTube namun sempat terkena penalti pelanggaran hak cipta. Saat ini, ia ingin kembali mengasah minatnya dan menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai pelajaran. 

Berencana engembangkan channelnya yang baru, Hassan berfokus mengembangkan konten tutorial dan motivasi. Ia juga berharap, channel YouTubenya dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Awal menjalani sekolah online, Hassan mengaku senang namun seiring waktu, ia mulai jenuh. Di tengah rasa jenuhnya tersebut Hassan akhirnya memiliki ide untuk mengembangkan channel Youtube. Melalui kanal tersebut, Hassan berharap dapat menuangkan karya-karyanya. 

Hassan mengaku mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya. Dengan catatan, kegiatannya tersebut tidak mengganggu aktivitas belajarnya.

"Enggak mengganggu, karena bisa diatur antara tugas sekolah sama yang bikin konten. Biasanya tugas-tugas dikerjakan paginya," imbuhnya.

Baca Juga:Akan Perketat Arus Balik, Pemprov DKI Siapkan Pergub

aktivitas channel Youtubenya ini juga sudah diketahui oleh para guru di sekolahnya, dan mereka tidak mempermasalahkan selama tidak mengganggu kewajibannnya sebagai pelajar.

Hassan sudah mempelajari kemampuan video editing sejak duduk di bangku kelas empat Sekolah Dasar (SD). Keahlian tersebut ia pelajari secara otodidak dengan melihat tutorial di YouTube dan mencobanya sendiri. 

Nantinya, Hassan juga bercita-cita menjadi seorang pengusaha, YouTuber dan presenter. Merry Riana menjadi salah satu sosok yang dijadikan panutan olehnya, sehingga ia tidak hanya sekedar ingin sukses namun juga bisa menjadi motivasi bagi lingkungannya.

"Walaupun dalam masa sulit seperti ini pasti kita bisa berkarya, tetap produktif. Jika ada kemauan  pasti kita bisa melawan virus ini, tetap jaga kesehatan," ujarnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak