"Sejauh ini ada lima orang yang sudah kita tolak karena dokumen tidak terpenuhi, mudah-mudah dengan rencana pengadaan rapid test di bandara semua itu tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, Bandara YIA juga sudah membuka loket pelayanan bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di area check-in. Petugas KKP yang berjaga nantinya akan memeriksa kelengkapan berkas penumpang untuk selanjutnya diberi surat rekomendasi agar bisa melanjutkan perjalanan.
Pandu menambahkan, sejak tanggal 9 Mei rata-rata ada enam pergerakan pesawat di Bandara YIA, di antaranya dari maskapai Batik Air, Citilink, dan Garuda. Ketiga maskapai penerbangan tersebut hingga hari ini hampir setiap hari masih melakukan operasional.
"Rata-rata jumlah penumpang pe rhari ini ada 20 orang berangkat dan 31 orang datang. Jumlah sejak tanggal 9 Mei kemarin ada 305 orang yang datang dan 215 orang pergi. Rata-rata hanya Jogja-Jakarta untuk perjalanan pulang-pergi," kata Pandu.
Baca Juga:TikTok Langgar Kesepakatan dengan FTC Soal Data Pribadi Anak
Terkait untuk penerbangan internasional, Pandu mengatakan, Bandara YIA sampai saat ini belum melayani meskipun sebetulnya secara operasional sudah bisa dikatakan siap, baik dari segi terminal internasional hingga Custom, Immigration, dan Quarantine (CIQ).
"Secara operasional sudah siap. Namun kami serahkan kembali kepada pihak maskapai bagaimana tentang kesiapannya. Air Asia sebetulnya ada rencana, tetapi sampai sekarang belum konfirmasi lagi," tuturnya.
Ditegaskan Pandu, kedatangan penerbangan internasional dari negara lain tersebut membutuhkan kesiapan dari semua pihak, khususnya para petugas yang terkait. Di sini Pemerintah DIY dipandang harus siap terkait bagaimana nanti penanganan penumpang yang datang dari luar negeri, baik migran, TKI, maupun pelajar.