“Kalau anak muda itu relatif kondisi fisiknya lebih baik dari yang tua apalagi punya penyakit lain. Saya khawatir hal-hal seperti itu memberikan keyakinan pada anak-anak muda, yang merasa dalam keadaan sehat, bahwa dirinya enggak mungkin sakit. Ini memang ada kesengajaan ya, bagi saya kurang bagus," jelas Sultan.
“Sejak awal kami menutup desa karena kunci tinggalnya penduduk itu di desa. Meski demikian, kami tidak ingin masyarakat jadi korban kebijakan, tapi masyarakat menjadi subjek dalam proses untuk menghentikan COVID-19. Jangan sampai kebijakan membelenggu seseorang,” tegasnya.
Terakhir, Sultan menyebutkan, belum ada pembahasan tentang skenario Pemda DIY mengatur akses transportasi umum, mengingat Menteri Perhubungan (Menhub) telah memberikan kelonggaran terkait operasional moda transportasi umum.
“Yang jelas hanya mengatakan bahwa mudik itu masih dilarang. Berarti kita juga melakukan pembatasan untuk masuk,” tutupnya.
Baca Juga:Tak Bisa Bertemu Habib Bahar, Kuasa Hukum Khawatir Jamaah Geruduk Lapas