"Mereka nantinya akan membantu pengunjung yang belum mengisi data ke aplikasi. Data ini sangat penting,"ungkapnya.
Menurutnya, petugas ini juga disiapkan, mengingat sejumlah titik destinasi masih mengalami masalah jaringan telekomunikasi atau sinyal. Kendati begitu, Harry berharap wisatawan secara mandiri melakukan pendataan tersebut.
Terpisah, Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti memandang, perpanjangan masa uji coba ini bertujuan untuk makin memantapkan protokol kesehatan di destinasi wisata. Sebab, efektivitas penerapan protokol kesehatan masih diperlukan, mengingat masih ada pengunjung yang tidak disiplin. Sosialisasi akan terus dilakukan hingga aturan AKB terpenuhi.
"Terlepas dengan adanya aturan baru, Dispar tetap melakukan pembatasan jam operasional dan jumlah kunjungan per destinasi wisata setiap harinya, dan kita tidak buka setiap hari, Senin kita manfaatkan untuk bersih-bersih dan penyemprotan disinfektan," terangnya.
Baca Juga:Masuk Zona Merah, Warga Buat Kampung Lalu Lintas Steril Covid di Surabaya
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Gunungkidul Bayu Susilo Aji menambahkan, Dishub sebelumnya sudah memprediksi akan adanya peningkatan arus wisatawan pada libur Idul Adha kali ini meskipun sebenarnya wisatawan tersebut masih banyak yang lokal alias dari seputaran DIY saja.
Untuk antisipasi lonjakan arus kendaraan selama libur Idul Adha ini, Dinas Perhubungan Gunungkidul telah menempatkan petugas pada beberapa titik jalur menuju objek wisata, terutama wisata pantai. Mereka juga melaksanakan patroli monitoring lalu lintas dan perparkiran.
"Kita pantau fasilitas jalan terutama APPIL agar jika terjadi kerusakan maupun rekayasa lalin jika terjadi antrean," ungkapnya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Asri dan Sejuk, Dusun Girpasang di Jateng Diusulkan Jadi Objek Wisata