Dikenal Berprestasi, Bambang Arianto Dosen Swinger Kejutkan Rektor UNU

Purwo menjelaskan bahwa Bambang merupakan mahasiswa yang cukup berprestasi di dalam karya penulisannya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 03 Agustus 2020 | 13:54 WIB
Dikenal Berprestasi, Bambang Arianto Dosen Swinger Kejutkan Rektor UNU
Ilustrasi topeng - (Pixabay/LeandroDeCarvalho)

SuaraJogja.id - Rektor Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Purwo Santoso ikut menanggapi soal viral-nya pengakuan dosen di salah satu universitas Islam di Yogyakarta yang melakukan pelecehan seksual berkedok riset soal swinger. Dosen yang diketahui bernama Bambang Arianto ini mengelabui korban yang rata-rata adalah perempuan dengan meminta nomor ponsel untuk membicarakan soal penelitian swinger atau bertukar pasangan.

"Saya mengenal dia sebagai mahasiswa [UGM] yang sangat bagus dalam karya penulisannya. Dia juga masuk dalam komunitas Bulaksumur, sehingga dari kemampuannya itu saya mengajak dia untuk mengembangkan UNU," jelas Purwo, dihubungi SuaraJogja.id, Senin (3/8/2020).

Purwo menjelaskan bahwa Bambang Arianto merupakan mahasiswa yang cukup berprestasi di dalam karya penulisannya. Namun dirinya tak menyangka bahwa ia memiliki gangguan psikologis dan perilaku yang merugikan sejumlah orang, terutama wanita.

"Prestasinya cukup baik di bidang penulisan itu. Hal inilah yang saya nilai dia bisa membantu meningkatkan akreditasi pengajar di UNU," jelas Purwo.

Baca Juga:Kampusnya Dicatut Bambang Arianto Dosen Swinger, Begini Tanggapan UNU

Ia melanjutkan bahwa saat itu dirinya merupakan dosen yang juga mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam waktu yang sama, kader NU ini juga ditugasi mendirikan NU.

"Peran ganda saya ada NU dan UGM saat itu. Jadi saya mengajak dan meminta dia [Bambang Arianto] untuk membangun UNU, meningkatkan akreditasi karena kemampuan menulis yang dia miliki. Dari kemampuan ini saya berinisiatif mengenalkan kepada teman-teman di UNU," terang dia.

Bambang Arianto melalui media sosial menyebut bahwa dirinya adalah peneliti Akuntansi Forensik LPPM UNU Yogyakarta. Hal tersebut dibantah Purwo. Ia mengaku bahwa kampusnya tak memiliki prodi tersebut.

"Jadi itu manipulasi, jadi kami tidak punya jurusan forensik akuntansi. Kampus masih dalam akuntasi dasar. Dia [Bambang Arianto] yang mengklaim punya kemampuan di bidang itu. Kami melibatkan dia untuk mendukung kegiatan tersebut dan ikatannya per semester," jelas Purwo.

Disinggung terkait pencatutan nama yang dilakukan Bambang Arianto, Purwo menuturkan, belum mengambil kebijakan sebagai langkah hukum.

Baca Juga:Bambang Arianto Terjerat Pelecehan Seksual Swinger, Ini Respon UGM dan UNU

"Kami belum ambil keputusan, nanti malam baru dilakukan rapat. Masih mengagendakan dalam rapat dengan pimpinan terhadap persoalan ini," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini