"Dalam sebulan, aku hadiri dua pemakaman. Yang dimana itu adalah bapak ibuku sendiri. Kakakku sedang di Korea, menjalani studinya. Aku selalu berpikir tentang bagaimana hancurnya dia saat pulang dan sudah tidak memiliki orang tua," ujarnya dalam utas.
Sehari-hari dia berjuang sendirian melawan covid yang menyiksa tubuhnya. Ia harus selalu mengonsumsi delapan obat yang diminum tiga kali dalam sehari. Ia juga rajin menjalani swab test setiap minggu. Total, ia sudah menjalani 6 tes hingga dinyatakan negatif.
Mulanya ia sempat tidak percaya bahwa Covid-19 itu ada. Namun sebagai orang yang pernah mengalaminya, ia menyampaikan, Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang berbahaya, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk masyarakat sekitar.
"Akhirnya, aku mau bilang bahwa covid tidak hanya menyerang paru-paru saja. Di kasus yang dialami keluargaku ini, ada 3 gejala yang berbeda. Di kasus bapak, covid menyerang lambung. Di ibu, menyerang paru-paru. Dan ternyata di saudaraku A, covid membuat darahnya mengental," tulisnya.
Baca Juga:Kabar Baik, Argentina dan Meksiko Siap Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Menutup utasnya, gadis ini meminta masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan, tidak keluar rumah jika tidak perlu, serta mengonsumsi vitamin untuk menjaga kondisi tubuh sehari-hari karena itu juga penting.