Apalagi, antara tersangka dengan korban tidak ada masalah sama sekali. Korban sering bertandang ke rumah PES dan PEA karena memang dijadikan tempat nongkrong.
Saat menganiaya korban, semua tersangka dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras.
Di hadapan polisi, PES mengaku kesal dengan korban karena ia bersama adiknya telah menampung korban selama 3 hari di rumah mereka.
Kebetulan saat itu korban memang pergi tanpa pamit alias minggat dari rumahnya. Bukannya berterima kasih karena sudah ditampung dan diberi makan selama pergi dari rumah, kata mereka, korban justru mencuri uang.
Baca Juga:Nasib Pengusaha Truk di Gresik Usai Aniaya dan Tarik Kemaluan Takmir Masjid
"Saya dongkol, wong selama tiga hari minggat dari rumahnya makan dan tidur di tempat saya gratis. Lha ini kok malah nyolong," katanya.
Meski sempat dongkol, tetapi PES mengaku menyesal karena telah mengakibatkan kawannya meregang nyawa. PES mengaku tidak menyangka aksi penganiayaan beramai-ramai di rumahnya tersebut menewaskan kawannya.
Kontributor : Julianto